Banjarmasin, KP – Pengelolaan dan penanggulangan sampah di kota Banjarmasin sampai sekarang belum terpecahkan dengan baik.
Banyaknya sejumlah kendala dihadapi sering menjadi alasan utama mengapa permasalahan upaya penanganan kebersihan ini sering dijadikan sebagai sebuah alasan.
Anggota komisi III DPRD Kota Banjarmasin Eddy Junaidi mengatakan, dari sekian kendala itu adalah bukan hanya persoalan masih terbatasnya teknologi, minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki, tapi juga karena masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap betapa pentingnya menjaga kebersihan.
” Jelasnya, penanggulangan atau pengelolaan sampah sebenarnya bukan hanya sekedar terletak pada penggunaan teknologi, tapi paling paling mendasar adalah menyangkut disiplin serta kesadaran masyarakat untuk terbiasa menjaga kebersihan,” kata Eddy Junaidi.
Menurutnya kepada {KP} Minggu (22/8/2021) menyadari hal itu ia meminta, Pemko Banjarmasin terus memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa masalah sampah harus ditekankan pada upaya untuk menjadikannya sebagai gerakan sosial masyarakat yang ‘diperangi’ secara bersama.
” Saya rasa itu merupakan kunci paling utama jika untuk mewujudkan Banjarmasin menjadi kota yang benar- benar bersih,’’ tandasnya.
Anggota komisi III membidangi masalah pembangunan dan lingkungan ini juga mengatakan, Pemko Banjarmasin bersama masyarakatnya harus belajar dari sejumlah daerah di Indonesia, terlebih sejumlah negara maju yang dinilai cukup berhasil melakukan penanggulangan sampah.
Disana ungkapnya , pengelolaan dan penanggulangan sampah tidak hanya sekedar dengan menggunakan teknologi, tapi juga sangat didukung kesadaran dan disiplin yang sangat tinggi dari warganya.
Dikatakannya lebih jauh, sebenarnya sudah banyak pemanfaatan teknologi serta sumbangan pemikiran dari perguruan-perguruan tinggi maupun para pakar lingkungan dalam upaya mengatasi persoalan sampah.
Namun kembali ia menilai. teknologi tidak banyak artinya jika tidak diimbangi dan diikuti oleh gerakan kolektif masyarakat untuk menangani masalah sampah.
Menyadari hal demikian ujarnya, , masyarakat perlu kiranya diberikan pemahaman secara berkelanjutan agar tidak membuang sampah secara sembarangan.
“Apalagi jika mampu memberdayakan gerakan kolektif masyarakat dimana pemilahan sampah dengan menjadikannya sesuatu yang bermanfaat dari segi ekonomi, seperti diolah menjadi kompos serta energi biogas,’’ demikian kata Eddy Junaidi. (nid/K-3)