Banjarbaru, KP – Mencetak gol lewat titik penalti tidak semudah yang dibayangkan dalam tendangan 12 pas, pemain ‘hanya’ perlu kuat mental melawan kiper lawan.
Beberapa ahli sport-science bahkan menyebut kalau beban 80 persen ada di penendang. Tak jarang, para pemain mengalami rasa gugup yang mendalam saat menendang bola penalti.
Seperti yang dialami atlet futsal asal Kota Banjarbaru, Salsabila Rizky Febriyati.
Gadis yang akrab disapa Salsa ini menceritakan, ia pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakkan jika membahas tendangan penalti.
“Sisi pahitnya yaitu saat saya dipercaya menendang penalti di suatu ajang, tetapi ternyata tidak masuk. Menurut saya itu sebuah kegagalan yang sangat mengecewakan orang-orang,” ungkapnya belum lama tadi.
Namun kegagalan tersebut menjadi motivasi dirinya untuk bangkit dan menjadi lebih baik lagi. Pemain yang berposisi sebagai anchor di tim futsal Kota Hulu Sungai Utara ini pun telah menjadi andalan dan siap membawa timnya berprestasi.
“Saat ini saya sedang menjalani latihan menghadapi Porprov 2022 di HSS, latihan rutin terus dilakukan setiap dua kali dalam seminggu selama dua jam,” jelasnya.
Bahkan, kini dirinya mengaku siap apabila dipercaya sebagai penendang penalti bagi tim HSU di ajang Porprov nanti.
Menekuni olahraga futsal sejak usia 15 tahun, Salsa terus mengasah kemampuannya melalui latih tanding maupun latihan mandiri di luar jadwal latihan tim HSU.
“Biasanya latihan mandiri ditingkatkan, hal itu merupakan proses, jangan pernah kita tinggalkan karena dari proses kita bisa mendapatkan apa kita inginkan,” ujarnya.
Ia pun berharap dirinya terus bersemangat menempa diri demi menjadi pemain yang bisa membawa timnya menorehkan prestasi.
“Serta tidak mengecewakan orang-orang dan selalu konsisten dalam bidang olahraga futsal ini, agar apa yang diwujudkan dan diharapkan akan membuahkan hasil,” tutupnya. (Kin/K-3)
