Martapura, KP – Pemkab Banjar memastikan stok minyak goreng aman hingga Ramadhan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan Banjar Akhmad Mahmud.
”Mudah-mudahan tidak lagi ada lagi oknum-oknum memanfaatkan momen kelangkaan ini yang dapat merugikan masyarakat, seperti menimbun minyak goreng agar bisa di jual dengan harga lebih tinggi,” katanya.
Terkait operasi pasar dan pasar murah yang diselenggarakan Pemkab Banjar, itu disesuaikan permintaan Kelurahan dan Kecamatan, kemudian pihaknya memfasilitasi kegiatan tersebut.
Menurutnya, minyak goreng salah satu komponen penting yang dikonsumsi masyarakat setiap harinya. Salah satu penyebab langkanya karena ada kenaikan dari sisi permintaan dan penurunan sisi penawarannya.
Pemerintah sudah menetapkan harga jual minyak goreng Rp14.000/liter, namun tidak semua distributor dan supplier menyesuaikan dengan harga tersebut. Karena komponen biayanya sudah terlebih dahulu mahal serta biaya produksinya tinggi.
Penyebab naiknya harga minyak goreng, juga adanya kenaikan permintaan CPO untuk pemenuhan industri biodiesel seiring dengan penerapan kebijakan B30. Faktor lainnya, yaitu gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan kapal.
”Masyarakat sulit mencari minyak goreng di pasaran karena mereka berpikiran ingin menyetok dalam jumlah banyak untuk persediaan di rumah,” katanya.
Dari pantauan lapangan, lanjutnya, pasokan minyak goreng di distributor saat ini memang berkurang, karena kurangnya personil angkutan kontainer dari Jawa serta ongkos pengiriman yang mahal.
”Sehingga para supplier dan distributor kesulitan menentukan harga jualnya,” pungkasnya. (Wan/K-3)
