Banjarmasin,KP – Pasca melandainya wabah Covid-19 penyerapan tenaga kerja di Kota Banjarmasin diklaim mengalami peningkatan cukup signifikan.
Tren kenaikan penyerapan mulai membaik sejak tahun 2021 lalu. Sebagian besar tenaga dibutuhkan oleh pelaku usaha termasuk UMKM tenaga kerja lokal.
” Trend penyerapan tenaga yang masuk ke dinas kami mengalami peningkatan sejak tahun 2021 lalu ,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Tenaga Kerja Banjarmasin Muhammad Isa Anshari kepada wartawab Rabu (22,/6/2022).
Dijelaskan, tercatat mulai dari 2021 pertumbuhan tenaga kerja yang dilaporkan dari 2.396 perusahaan menyerap angkatan kerja sebanyak 65.144 orang.
Kemudian pada 2022 ini dilaporkan 2.896 perusahaan menyerap sebanyak 40.901 tenaga kerja.
“Dengan naiknya penyerapan tenaga kerja ini cukup berdampak dalam mengurangi angka pengangguran. Apalagi ketika mewabahnya Covid-19 dimana banyak bidang usaha yang terpaksa memutuskan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya,” kata Isa Anshari.
Dirincikan jumlah tenaga kerja yang terserap laki-laki sebayak sekitar 30.000 orang dan 10.000 ribu tenaga kerja perempuan.
Isa Anshari menjelaskan, sektor usahanya yang lebih banyak menyerap tenaga kerja diantaranya pedagang besar seperti reparasi dan pemeliharaan sepeda motor (dealer dan bengkel), pengangkatan dan gudang.
Kemudian pengelolaan air dan daur ulang sampah, industri pengolahan makan dan minum termasuk tenaga saji restoran dan rumah makan.
Selanjutnya, bidang keuangan, asuransi, usaha pembiayaan (perkreditan), sewa menyewa, dan sewa guna usaha.
“Termasuk juga bidang pendidikan yakni hadirnya Perguruan Tinggi Swasta yang membantu menyerap tenaga kerja” katanya.
Menurut Isa menyebutkan, hadirnya UMKM atau Wira Usaha Baru (WUB) yang menjadi program utama Pemko Banjarmasin juga sangat membantu dalam pemulihan ekonomi masyarakat.
“Jumlah WUB Banjarmasin yang aktif sejak lima tahun lalu hingga saat ini sebanyak 3500 WUB,” ungkapnya.
Dikatakan, dari beberapa sektor dari WUB sudah memiliki pangsa pasar tetap sehingga sangat berdampak positif dalam penerapan tenaga kerja dan pemulihan ekonomi,” demikian kata Isa Anshari. (nid/K-3)
