Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

DPRD Kapuas Apresiasi Kesiapan Bulog Antisipasi Lonjakan Beras Hadapi Nataru

×

DPRD Kapuas Apresiasi Kesiapan Bulog Antisipasi Lonjakan Beras Hadapi Nataru

Sebarkan artikel ini
16 Foto Kapuas 19
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas, Ahmad Baihaqi.

Kuala Kapuas, KP – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, mengapresiasi pihak Bulog Cabang Kapuas-Pulang Pisau, dalam kesiapan antisipasi lonjakan hadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.

”Kita apresiasi kesiapan pihak Buloq Cabang Kapuas-Pulang Pisau, dalam antisipasi lonjakan menghadapi perayaan Natal dan Tahun baru 2023,” kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kapuas, Ahmad Baihaqi, di Kuala Kapuas, Selasa (27/12).

Baca Koran

Hal itu disampaikan oleh legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, setelah pihaknya melakukan kunjungan ke Kantor Perum Bulog Cabang Kapuas-Pulpis di Jalan Maluku Kota Kuala Kapuas.

Kunjungan mereka ke Kantor Bulug tersebut, dalam rangka untuk memastikan ketersediaan stok pangan dalam menghadapi perayaan Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 1 Januari 2023.

Dikatakan oleh wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas V yang meliputi Kecamatan Bataguh, Kapuas Timur, Tamban Catur dan Kapuas Kuala ini, bahwa untuk stok beras di gungan Perum Bulog yang berada di jalan Trans Kalimantan Kota Kuala Kapuas, masih tersedia untuk kebutuhan masyarakat khususnya di Kapuas hingga 2 bulan kedepan.

”Stok beras masih aman untuk dua bulan kedepan, dimana pihak Bulog memang telah melakukan antisipasi lonjakan dan kenaikan harga beras di pasar Kapuas,” katanya.

Dalam pertemuan saat itu, pihaknya berharap kepada Bulog agar mampu menampung dan membeli gabah padi unggul di Kecamatan Bataguh, tepatnya di Desa Terusan.

”Kalau beras unggul memang pihak Bulog membeli dari petani di Desa Terusan, namun perlu pula diantisipasi untuk masa tanam Okmar (Oktober-Maret) bagi petani lokal bukan bibit unggul,” harapnya.

Saat ini, ketersedian gabah lokal petani, pasca tanam Asep (April-September) dimana terjadi berbagai kendala seperti serangan hama tungro, diperkirakan setiap rumah tangga petani hanya tersedia sekitar 15 persen gabah hasil panen.

Baca Juga :  BNN Kalteng Musnahkan Barbuk Narkotika dan Ganja

”Dengan demikian, perlu pula pengendalian perdagangan yang melakukan upaya bisnis dari pengusaha luar Kapuas, agar masyarakat kita hususnya petani tidak terpuruk,” demikian Ahmad Baihaqi. (Iw)

Iklan
Iklan