MARTAPURA, Kalimantanpost.com – Lebah kelulut atau lebah Trigona kini mulai dikenal masyarakat sebagai penghasil madu berkualitas tinggi. Lebah ini juga mempunyai kelebihan tidak menyengat dan cara budidayanya relatif sangat mudah sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja.
Pakan lebah berupa nektar dapat diperoleh dari berbagai bunga dan pohon buah-buahan yang ada di sekitarnya sehingga praktis tidak perlu waktu khusus untuk memelihara.
Desa Mekar Sari Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar saat ini dikenal sebagai salah satu desa berbasis pertanian.
Hal tersebut menarik perhatian beberapa dosen Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mengembangkan Desa Mekar Sari sebagai desa penghasil madu kelulut.
Terbukti setelah satu bulan budidaya madu kelulut berhasil dan dapat langsung dirasakan madunya, sebanyak 4 kotak terisi madu.
Sejumlah dosen dan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat bersama Camat Tatah Makmur datang ke lokasi budidaya madu kelulut di Desa Mekar Sari yang berada di RT 01, baru-baru ini.
Mereka langsung mencoba mengisap madu kelulut tersebut dari sarang lebah di kotak budidaya.
“Luar biasa, segar dan manis madunya,” ucap Camat Tatah Makmur Wahyudi Rahmat.
Sementara Pambakal Desa Mekar Sari, Jarkani menuturkan dalam menjalankan budidaya madu kelulut tersebut pihaknya mandapatkan bantuan bibit dari mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat.
Teknik budidaya dan pemeliharaan lebah kelulut relatif sangat mudah. Tidak memerlukan modal lain selain penyediaan stup (sarang lebah) yang cukup sekali di awal budidaya.
“Melalui budidaya madu kelulut ini diharapkan dapat menjadi strategi pemanfaatan hutan,” harapnya. (sbr/KPO-1)