Banjarmasin, KP – Kredit dan pembiayaan Bank Kalsel mengalami pertumbuhan positif sebesar 23,64 persen atau meningkat dari Rp11,11 triliun pada 2021 menjadi Rp13,74 triliun selama 2022.
Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin melalui Humas Bank Kalsel menyebutkan, pertumbuhan itu merupakan akumulasi dari pencapaian sisi produktif, komersial dan korporat, konsumtif, serta usaha mikro, kecil dan koperasi (UMKM).
Fachrudin mengungkapkan, kredit produktif menghasilkan catatan sebesar Rp7,03 triliun pada 2022, atau meningkat 40,51 persen dibandingkan 2021 sekitar Rp5,01 triliun.
Kredit modal kerja mencatatkan nilai sebesar Rp2,56 triliun, sedangkan kredit investasi sebesar Rp4,47 triliun, kredit komersial dan korporat mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp5,91 triliun pada 2022.
Sementara itu, kredit konsumtif per 31 Desember 2022 mencatatkan nilai sebesar Rp6,70 triliun, atau tumbuh 9,80 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp6,11 triliun.
Sedangkan untuk Kredit UMKM, mencatatkan hasil yang cukup signifikan pada 2021 membukukan sebesar Rp730 miliar meningkat 54,12 persen atau Rp1,12 triliun pada 2022.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Imam Suprastowo agar Bank Kalsel senantiasa mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku UMKM, petani serta para peternak di daerah ini.
Selain itu, Bank Kalsel juga diminta untuk memperluas jaringan kantor hingga ke pelosok daerah, dan menambah jaringan ATM yang tidak hanya untuk penarikan tapi juga setor tunai.
“Kita menginginkan Bank Kalsel lebih meningkatkan upaya penyaluran KUR secara lebih optimal,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Ditambahkan, dengan anggaran yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, Bank Kalsel harus menentukan langkah-langkah strategis dan melakukan ekspansi secara lebih masif untuk menyalurkan KUR kepada masyarakat. (lyn/KPO-1)