Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Syaifullah Tamliha : Jadi Santri Mbah Hasyim dan Idham Chalid Lebih Bermakna

×

Syaifullah Tamliha : Jadi Santri Mbah Hasyim dan Idham Chalid Lebih Bermakna

Sebarkan artikel ini
1 2 klm tamliha
Syaifullah Tamliha

Banjarbaru, KP – H Syaifullah Tamliha, calon kuat Ketua Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kalsel dalam Konferwil IX Amuntai pada 8-11 Juni 2023, 

Dimana tiba-tiba dibatalkan, Sabtu 10/6) lalu oleh PBNU dan ditunda hingga setelah Pemilu 2024 mendatang.

Kalimantan Post

Syaifullah Tamliha, santai menyikapi peristiwa itu.

Saat ditemui KP di sela-sela Ruang Vip Room Bandara Syamsudin Noor, Senin, (12/6), anggota Fraksi PPP DPR RI ini meyakini bahwa penundaan itu pasti ada hikmahnya.

“Ulun cukup diakui jadi santri Mbah Hasyim Asy’ari dan Idham Chalid aja sudah lebih bermakna ketimbang urusan jabatan di struktural,” tegasnya.

Pria yang telah banyak pengalaman menjadi pengurus IPNU dan GP ANSOR Kalsel, mengingatkan agar pengurus NU hari ini kembali membuka akar sejarah hubungan ruhiah NU dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Belajar dari jejak perjuangan KH Hasyim Asy’ari dan ingat Trilogi Perjuangan Kyai Idham Chalid, yang disampaikan pada tahun 1960 bahwa dalam menjalankan perjuangan membesarkan NU.

Dan meluaskan pengaruhnya dalam masyarakat dan bangsa harus berpegang pada tiga asas kesadaran.

Yaitu sadar pada prinsip pribadi, sadar pada prinsip orang lain dan sadar akan situasi dan kondisi,” papar Syaifullah Tamliha.

Pria yang juga dikenal sebagai wirausaha banua yang terbilang sukses ini melajutkan bahwa situasi dan kondisi NU Kalsel memprihatinkan.

Dimana hampir satu dekade terlihat senyap dalam kiprah dan pergerakan. Dalam pengamatannya, NU Kalsel masih terjebak seremonial keagamaan.

Namun belum sepenuhnya menyadari situasi dan kondisi rendahnya keterlibatan warga Nahdliyin untuk menjadi bagian solusi persoalan daerah.

Antara lain pemerataan dan distribusi ekonomi dari kota ke pedesaan.

Ancaman radikalisme dan berkembangnya paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila di Kalsel.

Baca Juga :  ‎Gubernur H Muhidin: Teladani Semangat Juang Pangeran Antasari

Hingga pendidikan politik dan hubungan ulama dan umara bagi warga Nahdliyin sesuai sanad ilmu para pendiri NU.

Syaifullah Tamliha berharap Ketua NU Kalsel petahana Hasib Salim atau Caretaker yang ditunjuk PBNU segera aktif dan “membumi” terjun langsung untuk mengentaskan kemiskinan, pendidikan dan kondisi ekonomi warga Nahdliyin yang tersebar di pelosok Kalsel.

“Jangan ada agenda politik praktis menjelang Pemilu, sehingga nasib Nahdliyin Kalsel dipertaruhkan” tegasnya.

Lebih lanjut Syaifullah mengingatkan bahwa Kalsel adalah daerah penting yang dipilih langsung oleh KH Hasyim Asyari dan KH. Wahab Chasbullah untuk menjadi tuan rumah Muktamar NU ke XII tahun 1936 yang menghasilkan keputusan strategis negara jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.

“Sekarang, jangankan Muktamar, perayaan 1 Abad NU bulan Februari 2023 lalu saja Kalsel tidak ada menggelar apapun.

Padahal bertepatan juga dengan haul Abah Guru Sekumpul yang nota bene juga salah satu tokoh NU terkemuka” sesalnya. (nau/K-2)

Iklan
Iklan