PELETAKAN batu pertama pembangunan asrama santri, Sekolah Pendidikan Muadalah Darussalam Tahfizh dan Ilmu AlQuran, oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atau Paman Birin, Rabu (12/7).
Diawali pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Shalawat Thibil Qulub, Paman Birin bersama Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura KH. Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), memimpin prosesi peletakan batu.
Paman Birin menyampaikan, pembangunan asrama santri merupakan wujud kemajuan sebuah lembaga pendidikan.
Kemajuan lembaga pendidikan berbasis agama Islam terlebih yang bergerak di bidang tahfizul qur’an, dapat menjadi harapan bersama untuk membangun generasi yang berakhak, cerdas, dan mampu menangkal segala bentuk kemorosotan moral di era modern sekarang ini.
“Pemerintah Provinsi akan terus berupaya, untuk mendukung kemajuan lembaga pendidikan berbasis Islam, untuk mewujudkan generasi yang islami dan berakhak mulia,” ucapnya.
Ia mengajak kepada masyarakat, untuk bersama-sama bergotong royong mendukung pembangunan lembaga pendidikan, termasuk Madrasah Darussalam Tahfiz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura.
“InsyaAllah dengan bersama-sama, bergotong royong, kita dapat memajukan pendidikan, mewujudkan generasi yang Islami,” harapnya.
Sementara Pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an Martapura KH. Muhammad Wildan Salman (Guru Wildan), menyampaikan bahwa dalam membangun dunia pendidikan termasuk Madrasah Tahfiz dan Ilmu Al-Qur’an, harus bersama-sama.
Tidak bisa para guru saja, tetapi perlu dukungan dari pengusaha, dan juga dukungan dari pemerintah.
“Mudah-mudahan, dengan kegiatan peletakan batu pertama ini, para donatur akan berdatangan menyumbang dan membantu pembangunan Madrasah,” ujarnya.
Dijelaskan Guru Wildan, membantu pembangunan Madrasah atau pondok pesantren merupakan salah satu amal jariah, yang pahalanya terus mengalir hingga di surga nanti.
“Bantuan tidak hanya berupa uang atau materi, jadi perantara atau sebab orang untuk membantu pun bisa menjadi amal jariah,” jelasnya.
Disampaikan konsultan pembangunan, Samsul Rizal, asrama santri yang dibngun berukuran 31×13 meter dengan 4 lantai. Selain bangunan asrma santri juga dibangun asrama ustad, ruang makan dan dapur, serta perkantoran madrasah.
Total biaya yang dianggarkan dalam pembangunan lebih dari 100 miliar.
Gedung yang dibangun merupakan perpaduan antara bangunan modern dan tradisional.
Turut hadir dalam kegiatan peletakan batu pertama ini, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK bersama perwakilan Forkopimda, Para Staf Khusus Gubernur, Para Penasihat Gubernur, Sekretaris Daerah bersama sebagian Kepala SKPD lingkup Provinsi Kalsel.(adv/K-2)