PALANGKA RAYA, kalimantanpost.com –
Persentase penduduk miskin di Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Maret 2023 sebesar 5,11 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro kepada media, Senin (17/7/2023), angka itu menunjukkan adanya penurunan mencapainya 0,11 persen dibandingkan bulan September 2022 dan turun 0,17 persen di Maret 2022.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebanyak 142,17 ribu orang, turun 2,35 ribu orang terhadap September 2022 dan turun 2,93 ribu orang terhadap Maret 2022,” sebutnya.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 4,78 persen, turun 0,31 persen poin dari September 2022. Angka itu lebih kecil dibandingkan angka kemiskinan di perdesaan.
Untuk wilayah perdesaan, persentase penduduk miskin sebesar 5,35 persen mengalami peningkatan 0,03 persen dari September 2022.
“Jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebanyak 2,83 ribu orang dari 59,93 ribu orang pada September 2022 menjadi 57,10 ribu orang pada Maret 2023,” ucapnya.
Hanya saja pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 0,46 ribu orang dari 84,60 ribu orang pada September 2022 menjadi 85,06 orang pada Maret 2023.
Eko mengaku, garis kemiskinan pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp 596.184,- atau kapita atau per bulan dengan komposisi garis kemiskinan makanan sebesar Rp 461.296,- atau 77,37 persen dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp 134.888,- atau 22,63 persen.
Di bulan Maret 2023, secara rata-rata rumah tangga miskin di Kalteng memiliki 4,58 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp 2.730.523,-per rumah tangga miskin atau per bulan.
Mengenmna bantuan sosial selama ini, diakuinya sangat membantu warga miskin agar tidak semakin miskin, demikian pula bagi yang hampir miskin bisa terbantu sehingga tidak jatuh miskin.(Drt/KPO-3)