Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Nyamar Jadi Ojol, Menantu Gasak Emas Mertua

×

Nyamar Jadi Ojol, Menantu Gasak Emas Mertua

Sebarkan artikel ini
5 Ojol Nyamar 2klm
DIAMANKAN - Pelaku berinisial MHJ (38) diamankan setelah mencuri gelang emas mertuanya seberat 100 gram. (KP/humas polri)

Pelaku menjual hasil curiannya di Pasar Maron dan mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp 70 juta dan pelaku menggunakan uang tersebut sebagian untuk pelariannya dan tersisa Rp 35 juta dari hasil penjualan emas tersebut.

BANJARBARU, KP – Masyarakat di Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota banjarbaru, hari Kamis (27/7) lalu gempar dengan peristiwa pencurian.

Baca Koran

Kapolres Banjarbaru AKBP Dody Harza Kusumah SIK SH MSi melalui Kasat Reskrim Polres Banjarbaru Iptu Zuhri Muhammad SIK menerangkan insiden tersebut berawal ketika korban berinisial J (56) menelepon anaknya S (19) untuk mengabarkan bahwa baru saja ada seorang laki-laki yang masuk ke dalam rumah dan mengambil buah gelang emas belitung kadar 99,9 karat dengan berat 100 gram yang dia kenakan.

Mendapat kabar tersebut, anak korban pun bergegas memacu kendaraannya pulang menuju ke rumah untuk mengecek kondisi terkahir ibunya.

“Berdasarkan keterangan korban, sekitar pukul 11.30 Wita ada seorang laki-laki yang mengaku sebagai driver ojek online yang ingin mengantar pesanan makanan. Laki-laki itu kemudian masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ke kamar tempat korban yang saat itu sedang berbaring di atas tempat tidur,” jelas Kasat Reskrim, Kamis (3/8).

Korban yang memiliki riwayat penyakit stroke sendirian di dalam rumahnya pada saat kejadian.

Korban kemudian bertanya kepada driver ojek online pesanan tersebut milik siapa serta apakah sudah dibayar.

Laki-laki tersebut hanya menjawab bahwa makanan itu atas nama anak korban dan juga belum dibayar.

“Kemudian korban meminta tolong laki-laki tersebut agar bisa mengambil uang yang ada di dalam dompet di samping kirinya untuk melakukan pembayaran, ketika membuka dompet milik korban, driver itu tidak menemukan uang yang dimaksud dan langsung membuang dompet tersebut,” ucapnya.

Namun hal yang tak terduga terjadi, laki-laki tersebut langsung memukul dan menyekap mulut korban, kemudian dia memasukkan tangan kirinya ke mulut korban, sedangkan tangan kanannya menutup bagian hidung korban, karena korban berteriak pelaku sempat mencekik leher korban namun korban pun melawan balik dengan cara mengigit tangan pelaku.

Baca Juga :  Polres Tala Ungkap 17 Kasus, Tahan 19 Tersangka dan Sita Ratusan Gram Sabu Selama Operasi Antik Intan

“Pelaku berhasil mengambil gelang emas belitung kadar 99,9 karat dengan berat 100 gram yang dikenakan oleh korban. Pelaku juga sempat menarik kerah baju yang dikenakan oleh korban untuk mencari kalung emas akan tetapi saat itu korban sedang tidak mengenakannya. Keadaan rumah pada saat itu memang dalam keadaan tertutup namun di bagian depan serta pagar tidak terkunci. Pelaku diperkirakan masuk ke dalam rumah dengan cara membuka pintu pagar dan masuk ke dalam rumah melalui pintu depan, lalu kemudian langsung menuju ke kamar korban yang saat itu pintu kamarnya sedang dalam keadaan terbuka ” ujarnya.

Dalam kejadian tersebut baik pelapor maupun ibunya tidak menaruh kecurigaan terhadap orang lain sebagai pelaku karena memang pada saat peristiwa laki-laki tersebut mengenakan jaket berwarna hitam hijau, helm, masker serta sarung tangan selayaknya atribut seorang driver ojek online.

“Unit Resmob Polres Banjarbaru yang menerima laporan dari korban pun langsung melakukan penyelidikan atas kasus tersebut, setelah berhasil mengumpulkan informasi dan identitas pelaku, akhirnya, pada Kamis (3/8) dinihari, tim sukses meringkus pelaku berinisial MHJ (38) yang belakangan diketahui merupakan menantu dari korban, ketika sedang berada di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara,” tutur Iptu Zuhri.

Di tempat penangkapan, petugas juga menemukan barang bukti berupa uang hasil penjualan emas sebesar Rp 35 juta beserta surat kwitansinya.

Pelaku juga sempat berupaya untuk menghilangkan jejak kriminalitasnya dengan membuang barang bukti lain seperti helm yang dibuangnya di tumpukan sampah, serta sarana yang digunakan dalam melancarkan aksinya berupa sepeda motor merek Yamaha Vega warna biru yang disembunyikannya di daerah Gunung Sambung, Kabupaten Banjar.

Baca Juga :  Cemburu Buta, Bikin Isun Gelap Mata Tikam Kekasihnya Hingga Tewas

“Pelaku jauh-jauh hari memang sudah terlebih dahulu merencanakan aksinya tersebut. Hal ini terlihat dari inisiatifnya untuk membeli atribut helm dan jaket driver secara online, kemudian pelaku juga telah memantau keadaan serta kondisi di sekitar rumah korban untuk memastikan situasi. Setelah rencananya dirasa matang pelaku langsung melakukan eksekusi dengan menggunakan atribut yang telah dibelinya lalu menutupi wajahnya menggunakan sebbo warna Hitam, kemudian berpura-pura mengantar pesanan karena pelaku mengetahui bahwa korban dalam keadaan sakit,” paparnya.

Setelah kejadian itu, pelaku langsung melarikan diri ke pulau Jawa di daerah Probolinggo, Jawa Timur.

Di sana pelaku menjual hasil curiannya di Pasar Maron dan mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp 70 juta dan pelaku menggunakan uang tersebut sebagian untuk pelariannya dan tersisa Rp 35 juta dari hasil penjualan emas tersebut.

“Pelaku mengatakan bahwa motifnya melakukan aksinya tersebut lantaran sakit hati terhadap korban karena sering dijelek-jelekkan serta juga pernah diusir oleh korban dari rumahnya. Selain itu korban juga sempat meminta kepada anaknya agar bercerai dengan pelaku dan kembali kepada mantan suami sebelumnya,” tukasnya.

Kasus ini, lanjut Kasat Reskrim, menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu meningkatkan keamanan di lingkungan rumah kita.

Kejadian seperti ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi ancaman kejahatan, bahkan dari pihak terdekat.

“Peristiwa ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam keluarga dan mengatasi masalah dengan cara-cara yang damai serta bijaksana. Semoga ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan pentingnya komunikasi dan dukungan dalam lingkungan keluarga, sehingga permasalahan yang timbul dapat dihadapi bersama dan dengan cara yang lebih positif serta konstruktif,” pungkasnya. (humas polri/K-4)

Iklan
Iklan