Banjarmasin Kalimantanpost.com – Dampak ulah geng motor di Banjarmasin tidak hanya membuat resah warga, tapi juga membuat pedagang yang menggelar jualannya pada malam hari terpukul.
Pasalnya, sejak beberapa hari aksi geng motor itu viral di media sosial, banyak pedagang mengeluh karena sepi pembeli.
Keluhan itu disampaikan Iwan (35) pedagang gorengan yang berjualan di kawasan Jalan Adam.
Ia mengaku dalam tiga malam berturut-turut sejak aksi geng motor merebak dan meresahkan warga jualannya banyak yang tidak laku.
” Padahal biasanya pada jam 20.30 wita seperti ini jualan saya sudah hampir habis,” kata Iwan.
Hal senada juga dikemukakan Chandra penjualan nasi goreng di kawasan yang sama. Ia mengaku dalam beberapa malam terakhir ini jualannya sepi pembeli.
” Ini mungkin imbas ramainya isu geng motor. Apalagi setelah adanya himbauan dari pihak kepolisian sehingga warga takut keluar rumah pada malam hari,” kata Chandra.
Keresahan warga bertambah dengan tersebarnya berita hoax bernada ancaman terkait geng motor di media sosial (medsos) yang akan kembali bikin ulah.
Sementara mengantisipasi terulangnya aksi geng motor ini, pihak kepolisian mulai dari Polsek, Polresta Banjarmasin hingga Polda Kalsel dibantu Satpol PP meningkatkan patroli pada daerah yang rawan kejahatan dan sejumlah tempat mangkalnya geng motor.
Hasil patroli dilaksanakan puluhan remaja diantaranya anak masih di bawah umur kini diamankan guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Sebelumnya perilaku yang membuat resah warga ini terjadi menyusul aksi dilakukan geng motor dengan membawa senjata tajam di kawasan Jalan Kembang Barenteng Kelurahan Pangambangan Kecamatan Banjarmasin Timur.
Akibat peristiwa yang terjadi Minggu dini hari (22/10/2023) itu tiga warga yang sedang asik nongkrong di tepi jalan diserang secara tiba-tiba oleh segerombolan geng motor hingga mengalami luka-luka.
Polisi yang menerima laporan langsung bergerak cepat dan berhasil mengamankan sejumlah remaja geng motor yang melakukan penyerangan. (nid/K-3)
