Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Penyaluran KUR Kalsel Peringkat 4 Nasional

×

Penyaluran KUR Kalsel Peringkat 4 Nasional

Sebarkan artikel ini
IMG 20231128 WA0056 e1701179044123
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi memberikan keterangan pers usai acara Publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan untuk Realisasi 31 Oktober 2023 di Aula Lantai II Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Selasa (28/11/2023). (Kalimantanpost.com/syaiful anwar)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu masyarakat Khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) menempati peringkat keempat nasional di Indonesia.

“KUR telah disalurkan kepada 70.901debitur dengan nilai sebesar Rp4,11 triliun. Di Kalsel penyaluran KUR ada 18 bank dan 10 lain bank yaitu pegadaian,” papar Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi usai acara Publikasi ALCo Regional Kalimantan Selatan untuk Realisasi 31 Oktober 2023 di Aula Lantai
II Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Selasa (28/11/2023).

Baca Koran

Walau pun demikian, lanjut dia, dibanding tahun lalu, penyaluran KUR hingga 31 Oktober di Kalsel turun 9,55 persen yoy, sedangkan jumlah debitur turun 19,69 persen .

“Berdasarkan wilayahnya,
penyaluran KUR tahun 2023 masih berada di bawah capaian penyaluran KUR tahun 2022 kecuali pada
Kota Banjarmasin. Penyaluran KUR pada Kota Banjarmasin meningkat 1,88 persen dengan penyaluran
mencapai Rp1,02 triliun kepada 14.126 debitur,” katanya.

Penurunan itu, lanjut Syafriadi, ini disebabkan ada penyesuaian dengan regulasi baru penyaluran KUR.

“Adanya regulasi baru ini diharapkan tepat sasaran, mendorong UMKM naik kelas dan mendorong bank sebagai penyalur basis debitor,” katanya.

Ditambahkan Syafriadi, penyaluran KUR di Kalsel didominasi oleh sektor
perdagangan (46,08 persen) yaitu sebesar Rp1.893,02 miliar kepada 30.111 debitur.

Sementara berdasarkan skemanya, penyaluran KUR di Kalsel didominasi oleh skema Mikro 64,01 persen yaitu sebesar Rp2.670,73 miliar kepada 59.353 debitur.

“Sampai dengan Oktober 2023, Kalimantan Selatan menempati posisi ke-4 sebagai provinsi dengan persentase realisasi penyaluran KUR terhadap target tertinggi se Indonesia. Dari target sebesar Rp6,57 triliun, Kalimantan Selatan mencapai nilai penyaluran sebesar Rp4,11 triliun atau 62,55 persen dari target. (↑13,22 persen poin mtm),” ucapnya.

Baca Juga :  Menabung Masa Depan, Cicil Emas Pegadaian jadi Pilihan

Sementara itu penyaluran Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) Kalsel sampai dengan 31 Oktober 2023 mencapai Rp54,34 miliar kepada 13.449 debitur.

“Penyaluran UMi meningkat 38,95 persen, sedangkan jumlah debitur meningkat 32,16 persen,” katanya.

Lalu, berdasarkan wilayahnya, capaian penyaluran UMi tahun 2023 telah melampaui capaian penyaluran
UMi tahun 2022. Penyaluran tertinggi berada di Kota Banjarmasin yaitu sebesar Rp11,93 miliar kepada
2.833 debitur.

Penyaluran UMi pada Kabupaten Barito Kuala mengalami pertumbuhan terbesar dengan
growth mencapai 244 persen dibandingkan tahun lalu. Penyaluran UMi di Kalsel didominasi oleh sektor
perdagangan (93,86 perssn) yaitu sebesar Rp51,47 miliar kepada 12.585 debitur.

Sementara berdasarkan skemanya, penyaluran UMi di Kalsel didominasi oleh skema Kelompok 96,81 persen yaitu sebesar Rp33,17 miliar kepada 13.137 debitur.

Namun, Kalsel menempati posisi ke-22 pada
realisasi penyaluran pembiayaan UMi secara nasional dengan nilai penyaluran sebesar Rp54,84 miliar dan telah menjangkau 13.449 debitur. (↑6,14% mtm).

Apabila dibandingkan secara regional Kalimantan, lanjut Syafriadi, penyaluran pembiayaan UMi di Kalsel merupakan yang tertinggi dengan kontribusi sebesar
33,07 persen, disusul Kaltim (27,40 persen), Kalbar (25,81 persen), Kalteng (8,35 persen), dan Kaltara (5,38 persen). (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan