MARABAHAN, Kalimantanpost.com- Pemerintah Kabupaten Barito Kuala mencatat sebanyak 1.340 jiwa merupakan angka berisiko stunting.
Untuk menuntaskan dan mengurangi angka stunting dilakukan Rapat Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Zulkipli Yadi Noor, Rabu (12/3/2025) pagi.
Sekda Zulkipli Yadi Noor usai rapat mengatakan, rapat koordinasi tim Genting berkaitan dengan beberapa hal yang akan menjadi problem di lapangan.
“Kita sudah membicarakan rencana-rencana yang akan dilaksanakan, kemudian problem yang dihadapi, seperti apa yang harus ditangani,” jelas Sekda.
Ditambahkan, rapat seperti tadi berjalan dengan lancar dan ada melahirkan beberapa langkah yang akan dilakukan ke depan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Akhmad Wahyuni mengungkapkan, rapat Genting juga membahas permasalahan sasaran dan pengumpulan dana stunting.
“Hari ini tadi kita membentuk tim pengendali Genting. Jadi semua yang terlibat dalam surat keputusan itu dikumpulkan,” katanya.
Kemudian diarahkan, dan bagaimana masalah pendataan, sasaran, kemudian bagaimana masalah pengumpulan dana dan pencegahan stunting.
Dalam pelaksanaan program Genting ini, Pemkab Barito Kuala mencatat sebanyak 1.340 jiwa yang beresiko stunting.
“Genting, ini memang program nasional, bukan hanya program Pemkab Barito Kuala,” tambahnya.
Sehingga perlu dituntaskan, perlu didukung, dan semua dukungan, baik dari pemerintah, swasta, BUMN, tokoh masyarakat, agama, dan juga media.
Diharapkan pada ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-100 nanti, tahun emas Indonesia, semuanya sudah tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang stunting. (agung/KPO-4)