BARABAI, Kalimantanpost.com – Ketua TP Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Deni Era Yulyantie melaksanakan sosialisasi pola asuh anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Barabai, Rabu (7/5/2025).
Mama Deden, panggilan akrab Deni Era Yulyantie menekankan pentingnya pemahaman bahwa anak berkebutuhan khusus memiliki kebutuhan yang unik dan berbeda dari anak-anak lainnya.
“Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki kebutuhan unik dan berbeda dengan anak-anak lainnya,” kata Mama Deden.
“Mereka membutuhkan kebutuhan perhatian dan dukungan yang khusus untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” tambahnya.
Mama Deden juga menyoroti krusialnya pola asuh yang tepat dalam pembentukan karakter anak berkebutuhan khusus.
Beliau mengatakan, orang tua dan keluarga memegang peranan yang sangat signifikan dalam proses ini.
“Pola asuh yang tepat sangat penting dalam pembentukan karakter anak berkebutuhan khusus. Orang tua dan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter anak mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mama Deden menjelaskan bahwa setiap anak berkebutuhan khusus memiliki keunikan dan kebutuhan yang beragam.
Oleh karena itu, pendekatan pengasuhan harus disesuaikan dengan kebutuhan individual anak, kapasitas orang tua, dan fungsi keluarga secara keseluruhan.
“Pola asuh yang positif diyakini dapat memberikan kontribusi besar dalam pembentukan karakter anak-anak ini,” jelas Mama Deden.
Dalam sosialisasi tersebut, Mama Deden juga memberikan beberapa tips praktis mengenai pola asuh anak berkebutuhan khusus, antara lain:
Menanamkan kedisiplinan melalui jadwal yang teratur untuk makan, istirahat, dan bangun tidur, Memberikan edukasi dengan kelembutan, mengingat emosi anak yang belum stabil.
Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak gluten dan gula untuk menjaga pencernaan dan kesehatan secara umum. Mengajak anak berkomunikasi melalui permainan yang bersifat edukatif. Melakukan terapi dengan psikolog untuk memahami karakter, minat, dan bakat anak. Memberikan layanan pendidikan sederhana, seperti melatih kemandirian dalam mengurus diri. Melatih tingkat kepercayaan diri dan kemampuan motorik anak.
Mama Deden juga menyampaikan, model pengasuhan yang efektif adalah yang dapat menurunkan stres pada orang tua, memperbaiki sistem keluarga, dan meningkatkan resiliensi orang tua.
Terakhir, Mama Deden juga memberikan semangat kepada para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, mengakui tanggung jawab mereka yang lebih besar.
“Orang tua memiliki anak berkebutuhan khusus memiliki tanggung jawab yang lebih dibanding orang tua dari anak normal. Tetap semangat, tetap sehat dan selalu bahagia,” katanya.
Mama Deden berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat dalam membentuk karakter anak berkebutuhan khusus melalui pola asuh yang tepat. (adv/ary/KPO-4).