BALANGAN, Kalimantanpost.com – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan (Ditreskrimsus Polda Kalsel) memanggil puluhan pengurus KONI untuk dimintai keterangan terkait pengelolaan dana insentif tahun anggaran 2023.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pemanggilan itu tertuang dalam surat dari Direktur Reskrimsus Polda Kalsel tertanggal 25 April 2025. Pemeriksaan dilakukan secara maraton di Kantor Inspektorat Balangan sejak awal pekan lalu.
Pada Senin (5/5/2025), sebanyak 30 orang pengurus KONI Balangan dimintai keterangan. Pemanggilan kembali dilakukan pada Selasa (6/5/2025) terhadap 30 orang lainnya, dan Kamis (8/5/2025) giliran 15 orang pengurus yang diperiksa.
Dugaan kuat, pemanggilan tersebut berkaitan dengan pembagian dana insentif KONI tahun 2023 yang kini menjadi sorotan aparat penegak hukum.
Salah seorang pengurus KONI Balangan, Hanil Tamjid, membenarkan dirinya turut dipanggil penyidik Ditreskrimsus Polda Kalsel. Ia mengaku menjalani pemeriksaan pada Selasa (6/5/2025).
“Ada juga dimintai keterangan. Seputar insentif,” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (9/5/2025).
Hanil yang juga anggota DPRD Balangan menyebutkan, pemeriksaan berlangsung sekitar 30 menit di Kantor Inspektorat Balangan.
Nama lain yang juga dipanggil adalah Egia Damanik. Ia menyatakan telah memenuhi panggilan penyidik pada Rabu (7/5/2025). “Ya, kemarin di Inspektorat,” singkatnya.
Ahmad Riyadi pun tak menampik dirinya turut diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Kalsel pada hari yang sama. Ia mengaku pemeriksaan terkait dana insentif, namun menegaskan bahwa nilai yang diterimanya sudah sesuai.
“Terkait dana insentif KONI Balangan. Tetapi kalau saya, semua sudah sesuai saja nilainya dengan apa yang saya terima,” ucapnya sebelum mengakhiri pembicaraan.
Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya meminta keterangan sejumlah pengurus KONI Balangan. (Tim/KPO-1)
