BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Bank Kalsel resmi meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sekaligus menerima Surat Tanda Registrasi (STR) dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat sistem pertahanan siber dan memperluas literasi keamanan digital di lingkungan perbankan daerah.
Pada hari ini, 28 Mei 2025, Bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Pusat Bank Kalsel, acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, dilanjutkan oleh sambutan dari Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN RI.
Kegiatan ini kemudian berlanjut ke sesi Sosialisasi Cyber Hygiene, yang diisi oleh tim teknis dari BSSN dan diikuti oleh jajaran eksekutif serta perwakilan unit kerja Bank Kalsel.
Materi yang disampaikan dalam sesi sosialisasi mencakup berbagai potensi ancaman dunia maya seperti phishing, malware, dan insider threat, serta upaya pencegahan melalui praktik cyber hygiene
seperti penggunaan kata sandi yang kuat, backup data rutin, pengamanan jaringan, dan enkripsi data penting.
Direktur Kepatuhan Bank Kalsel, Mitra Damayanti menyampaikan bahwa Penyerahan STR yang diterima dan juga peluncuran TTIS ini, bukanlah sekadar pelengkap, tetapi Langkah untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan daerah.
“Kami berkomitmen membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya keamanan siber. TTIS akan menjadi garda terdepan kami dalam merespons insiden siber dan mendorong budaya keamanan informasi yang menyeluruh.
Diharapkan, pembentukan TTIS ini juga memperkuat sinergi antar lembaga dalam menjaga stabilitas sistem keuangan yang semakin terdigitalisasi untuk bisa berkontribusi secara aktif dalam jaringan tanggap insiden siber nasional yang digagas oleh BSSN,” ujar Mitra.
Sementara itu, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN RI, Edit Prima mengungkapkan apresiasi atas Bank Kalsel menyampaikan pernyataan pungkas yang
menekankan urgensi kesiap siagaan digital lintas sektor.
“Langkah yang diambil Bank Kalsel ini merupakan contoh nyata bagaimana lembaga daerah bisa mengambil peran strategis dalam ketahanan digital nasional.
Keamanan siber bukan hanya tentang
sistem, tetapi tentang budaya dan komitmen. Ini bukan sekadar perlindungan, tetapi investasi jangka panjang dalam menjaga reputasi, layanan, dan keberlanjutan.
BSSN kedepannya akan terus mendampingi Bank Kalsel dalam menangani jenis siber yang saat ini juga berkembang,” pungkas Edit. (ADV/KPO-1)