Banjarbaru, KP – Menghadapi meningkatnya potensi bencana di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar apel siaga kesiapsiagaan bencana di halaman Sekretariat Daerah Provinsi, Rabu (12/11).
Apel dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Muhammad Syarifuddin, diikuti jajaran BPBD se-Kalimantan Selatan, personel Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, PMI, serta berbagai relawan kebencanaan.
Dalam amanatnya, Syarifuddin menekankan pentingnya sinergi lintas instansi dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang berpotensi meningkat seiring intensitas hujan di akhir tahun.
“Apel ini bukan sekadar seremonial, tetapi langkah memastikan kesiapan personel, sarana, dan prasarana. Kami ingin semua unsur bergerak cepat, tepat, dan terpadu ketika kondisi darurat terjadi,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, sebagian besar wilayah Kalsel telah memasuki puncak musim hujan.
Karena itu, Syarifuddin mengingatkan agar seluruh BPBD, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, tetap siaga penuh terutama di daerah-daerah rawan bencana.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, memastikan kesiapan tim dan peralatan sudah optimal.
“Seluruh personel, armada, dan perlengkapan tanggap darurat dalam kondisi siap digunakan menghadapi berbagai kemungkinan di musim hujan,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kalsel juga memperkuat sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) di sejumlah titik rawan banjir.
Saat ini empat menara EWS baru telah dioperasikan di Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin, melengkapi sistem serupa yang sudah terpasang di Tabalong dan beberapa daerah lainnya.
Menara EWS tersebut akan memberikan peringatan otomatis saat permukaan air meningkat, sehingga masyarakat bisa segera melakukan langkah antisipasi.
Selain kesiapsiagaan teknis, BPBD Kalsel terus mendorong peningkatan Indeks Ketahanan Daerah (IKD) terhadap bencana. Data menunjukkan tren positif, dari 0,46 pada tahun 2022 naik menjadi 0,55 pada 2024.
Tahun ini, BPBD menargetkan nilai IKD meningkat menjadi 0,56. (mns/K-2 )














