JAKARTA, Kalimantanpost.com – Brand kopi lokal Toko Kopi Tuku resmi menjalin kolaborasi dengan produsen jam tangan asal Jepang, Casio. Kerja sama ini diumumkan pada Sabtu, 15 November 2025, dalam sebuah peluncuran yang digelar di gerai Tuku Jatinegara, Jakarta Timur.

Mengusung tema “Timeless Companion”, kolaborasi ini menandai sinergi pertama Casio dengan sebuah coffee shop selama 50 tahun perjalanan brand tersebut. Kampanye ini menghadirkan rangkaian produk dan aktivitas yang menyoroti kedekatan dua brand dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Vice President Expansion & Growth Toko Kopi Tuku, Diana Frances, mengatakan kolaborasi tersebut hadir di momentum spesial, bersamaan dengan perayaan usia satu dekade Tuku melalui kampanye “10:00”.

“Tahun ini adalah tahun perayaan bagi Tuku. Kami menginjak sepuluh tahun, dan kolaborasi dengan Casio datang di saat yang tepat,” ujar Diana.

Diana menjelaskan bahwa kampanye “Timeless Companion” ditujukan untuk merayakan rutinitas pelanggan yang ditemani kopi maupun jam tangan.

“Jam 10 adalah waktu untuk mulai ‘on’. Kopi sudah di tangan, aktivitas dimulai, dan jam tangan pun ikut menemani,” ucapnya.

Dukungan serupa disampaikan Head of Marketing Communication Gilang Agung Persada Company, Raizar Amar, yang mewakili Casio.

“Ini pertama kalinya Casio berkolaborasi dengan coffee shop di seluruh dunia dalam 50 tahun. Kami memilih Tuku karena 10 tahun bagi sebuah coffee shop adalah pencapaian luar biasa, dan Tuku punya komunitas luas yang sangat loyal,” jelasnya.

Selain produk jam tangan, kolaborasi ini turut menghadirkan merchandise seperti mug, stiker, hingga artwork edisi khusus. Casio juga menyiapkan area experience di lokasi acara, termasuk menampilkan model legendaris F91 yang digunakan para barista Tuku.

Mulai 20 November 2025, kolaborasi Tuku x Casio akan hadir di 10 gerai Tuku, di antaranya Kemang, Cipete, Jatinegara, Santa, GBK, Jakarta Design Center, Puri Indah, Bintaro, Icon, dan Pancoran Mas. Pemilihan lokasi tersebut mempertimbangkan karakter komunitas di tiap wilayah.

“Kami memilih 10 toko. Harapannya kami bisa menjangkau komunitas berbeda melalui 10 toko tersebut,” kata Diana.

Untuk merchandise, pelanggan bisa mendapatkannya melalui mekanisme Gift With Purchase (GWP). Casio menjadwalkan perilisan merchandise berbeda setiap bulan.

“Setiap pembelian jam Casio, bulan ini dapat mug. Bulan depan akan berubah lagi,” ujar Raizar.

Kolaborasi ini dirancang berjalan dalam jangka panjang, dengan konsep yang diperbarui setiap dua hingga tiga bulan.

Baik Tuku maupun Casio menegaskan tetap menjaga identitas masing-masing. Diana menekankan konsep Tuku yang selalu dekat dengan kehidupan harian pelanggan, termasuk melalui keberadaan area Toserbaku.

“Toserbaku lahir sesimpel karena tetangga datang dan jepit rambutnya rusak,” tuturnya.

Sementara itu, Casio tetap mempertahankan desain klasik mereka.

“Casio berinovasi tidak terlalu cepat. Model seperti F91 tetap dipertahankan,” kata Raizar.

Melalui kolaborasi ini, kedua brand berharap dapat menghadirkan pengalaman baru sekaligus menyampaikan pesan bahwa waktu dan kopi selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup masyarakat. (KPO-1)