Banjarbaru, KP – Walikota Nadjmi Adhani membuka Peringatan Hari Lahir Pencak Silat NU GASMI ke 54 dan Pagar Nusa ke 34, sekaligus digelar latihan gabungan, di Lapangan Sungai Ulin, Minggu (12/1).
Kegiatan ini juga guna mempererat tali silaturrahmi antar semua keluarga dan santri yang tergabung dalam perguruan, tidak hanya di Banjarbaru, melainkan dari daerah lain, sehingga persadauraan tetap terjaga.
Pendekar yang hadir juga dari Kabupaten Banjar, Banjarmasin, Tanah Laut. Ada juga perwakilan dari Kalteng, Kaltim, Kalbar. Jika total santri pagar nusa Banjarbaru mencapai 500 pendekar, maka total yang hadir mencapai 800 pendekar.
Walikota Nadjmi Adhani merasa bangga di Kota Banjarbaru sudah banyak santri yang tergabung dalam kegiatan positif seperti ini. Para santri Pagar Nusa menggambarkan 5 karakter di Banjarbaru, yakni religius yang tentu sangat ditekankan di perguruan pagar nusa.
”Kedua berahlak mulia yang dicontohkan dengan adab dihadapan guru atau orang tua lewat cara membungkukkan badan ketika didepan mereka, tidak lupa bersalaman dengan mencium tangan,” katanya.
Ketiga cinta tanah air, menurutnya karakter ini harus di tanamkan sejak dini kepada seluruh masyarakat. Kita harus bisa menghargai pahlawan dan lebih bisa menjaga kedaulatan NKRI,termasuk yel yel yang disuarakan perguruan pagar nusa ”NKRI Harga Mati”.
”Keempat cinta lingkungan, diharap kegiatan ini juga ikut menjaga alam sekitar, lebih baik lagi bisa melakukan penanaman pohon secara serempak,” pintanya.
Kelima, yaitu pandai berwirausaha yang menambah kemampuan para santri agar mampu membangun serta pintar membaca peluang usaha di masyarakat.
Kegiatan dilanjutan pelepasan jalan santai oleh Walikota Nadjmi Adhani didampingi Ketua NU Banjarbaru, Kapolres, Dandim 1006/Martapura, Ketua LPM, Camat dan Lurah. Lalu disambung pertunjukkan aksi para santri perguruan Pagar Nusa Banjarbaru. (wan/K-5)
