Marabahan, KP – Mengurangi kecelakan lalu lintas (laka lantas) di kawasan yang dianggap rawan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Barito Kuala (Batola), melaksanakan rapat bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Focus Group Discussion (FGD), di Aula Mapolres, Kamis (24/10).
Rapat untuk memetakan sejumlah lokasi penempatan black spot rawan laka lantas ini dipimpin Kapolres Barito Kuala, AKBP Bagus Suseno SIK didampingi Kasat Lantas AKP Faisal Amri Nasution SH dan dihadiri pihak Dinas PU, Dinas Perhubungan Batola, Jasa Raharja, Kepala Desa, dan Guru pengajar.
Kapolres Batola AKBP Bagus Suseno SIK mengatakan, upaya mengurangi laka seperti perbaikan jalan rusak, adanya traffic light, mengurangi kawasan kemacetan, peletakan rambu – rambu lalin yang tepat sasaran dan lainnya.
Dari hasil survey, kata dia, terdapat beberapa titik di wilayah Batola yang rawan laka, misalnya Anjir Muara di KM 27 dan KM 12, kemudian di daerah Kecamatan Mandastana dan Jalan Gubernur Syarkawi.
“Di SPBU Anjir Muara pernah ada empat orang meninggal dunia akibat laka,” bebernya.
Oleh karena itu, ia meminta, pihak terkait ikut memberikan edukasi kepada masyarakat terutama pelajar dalam hal budaya tertib berlalu lintas.
“Tertib berlalu lintas sangat memberikan pengaruh mengurangi laka lantas,” sebutnya.
Ia berharap, melalui FGD ini bisa menurunkan angka laka lalin di wilayah Batola.
Kasat Lantas Polres Batola AKP Faisal Amri Nasution menambahkan, di wilayah Batola Januari sampai Oktober 2019 sudah ada 39 kejadian yang mana korban meninggal dunianya.
Ia meminta, agar ada sosialisasi kepada pejalan kaki dan pengayuh sepeda untuk berhati-hati di jalan raya. Serta ada rambu-rambu memasuki kawasan pejalan kaki atau bersepeda.
“Kami harapkan dari hasil rekomendasi tadi, kami simpulkan itu dapat segera dilakukan tindakan, dan upaya nyata, sehingga kita harapkan situasi arus lalu lintas lancar di wilayah Batola ini, dapat kita selenggarakan secara kondusif,” tandasnya.(fik/K-4)
