Palangka Raya, KP Pada bulan Nopember 2019 lalu nilai eksport Kalteng alami kenaikan tipis 0,98 persen dari US$ 130,84 juta pada bulan Oktober menjadi US$ 132,12 juta.
Kepada pers pada rilis bulanan Kepala Badan Pusat Statistik Kalteng Yomin Tofri, akhir pekan tadi mengemukakan, eksport andalan Kalteng masih bahan bakar mineral (batu bara).
Eksport utama Kalteng dari bahan bakar mineral pada bulan Nopember tercatat US$ 53,52 juta, berkontribusi 40,51 persen dari seluruh eksport Kalteng. Urutan kedua eksport berupa lemak nabati atau CPO senilai US$ 31,74 juta dollar AS.
Negara tujuan eksport yang mengalami peningkatan ke Tiongkok naik 18,11 persen dari US$ 35,72 juta (Oktober) menjadi US$ 42,19 pada bulan Nopember 2019 lalu.
Kontribusi layanan eskport melalui pelabuhan muat Kalteng juga mengalami peningkatan dari 33,25 persen bulan Oktober menjadi 45,96 persen bulan Nopember 2019. Ini artinya penggunaan pelabuhan muat luar Kalteng kian menurun.
Dan yang menggembirakan juga secara komulatif eksport Kalteng mulai Januari-Nopember 2019 juga naik signifikan mencapai 14,66 persen.
Kalau priode yang sama tahun 2018 hanya US$ 1.702,95 juta menjadi US$ 1.952,57 juta pada priode sama tahun 2019.
Disisi lain pada priode bulan Nopember nilai import Kalteng mengalami penurunan 62,20 persen. Dari US$ 12,54 juta (Oktober) menjadi hanya US$ 4,74 juta.
untuk tahun berjalan priode Januari-Nopember 2019 import turun 69,44 persen dari US$ 216,77 juta pada tahun 2018 lalu, menjadi hanya US$ 66,25 juta tahun 2019.
Sehingga neraca perdagangan luar negeri Kalteng mengalami surplus US$ 127,38 juta (Nopember), dan US$ 1.886,32 juta priode Januari-Nopember 2019. (drt)