Terus terang kami tidak memiliki beras Unus dan jenis Mayang serta Arjuna sehingga meskipun harganya naik jenis ini kami tidak bisa memberikan intervensi ketika jenis ini,” ungkap Arif.
BANJARMASIN, KP – Adanya kenaikan harga beras lokal dalam pekan ini di respon pihak Bulog Kalsel dengan menggelontorkan beras jenis Thailand ke pasar.
Kadivre Bulog Kalsel, Arif Mandu menjelaskan kepada wartawan, dengan mulai naik semua jenis beras lokal maka pihaknya telah kembali menggelontorkan beras Thailand yang sama dengan beras lokal jenis pandak dengan harga murah.
Tapi sementara ini warga banua kelas menengah dan atas tetap berburu beras unus Mayang dan unus Mutiara sekalipun harganya sedang naik.
“ Terus terang kami tidak memiliki beras Unus dan jenis Mayang serta Arjuna sehingga meskipun harganya naik jenis ini kami tidak bisa memberikan intervensi ketika jenis ini,” ungkap Arif.
“Harapan kita dengan digelontorkannya beras Thailand dan Pandak dengan harga hanya Rp7500 sampai Rp8000 perliter dapat bisa menekan harga unus Mutiara dan Mayang kembali normal,” sebutnya.
Dikatakan, dengan adanya beras Thailand, Vietnam dan Ciherang lokal masyarakat banua banyak mendapat pilihan beras dan ini juga sebagai penyeimbang mulai bergerak naiknya beras lokal.
Arif Mandu menambahkan, saat ini stok beras digudang-gudang Dolog ada sekitar 19 ribu ton dan ini cukup hingga 6 bulan artinya stok beras aman-aman saja memang akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi padahal sedang memasuki musim tanam ada dibeberapa santra penghasil.
“ InyaAllah pada bulan April akan memasuki masa panen hingga bulan seterusnya sehingga stok beras kita akan terus nyambung setiap tahunnya,” jelasnya.
Untuk stok beras Thailand Bulog memiliki sekitar 2.500 ton sedangkan beras Vietnam ada 7.500 ton sedangkan jenis Pandak lokal tersedia 4.000 ton serta jenis Chirang lokal ada 3.500 ton
Menurut Hj Ijah, penjual beras eceran dikawasan Pasar Lama, naiknya harga beras eceran yang cukup tinggi ini berpengaruh besar pada penjualan
Naiknya harga beras yang paling disukai warga banua ini karena semakin berkurangnya pasokan sedangkan stok yang ada semakin terbatas jumlahnya sedangkan permintaan masih tinggi.
Beras yang paling dicari warga seperti Unus Mayang dijual Rp12,000,- per liter padahal sebelumnya hanya Rp11,000,- sedangkan untuk Unus Mutiara Rp11,000,- sebelumnya cuma Rp10.000 perliternya, jenis Pandak Rp8000 serta jawa literan menjadi Rp9000 hingga Rp10.000 per liter. (hif/K-1)