Banjarmasin, KP – Memasuki peralian musim panas ke hujan akhirnya sampai dengan sekarang ini ada delapan orang positif terkena DBD di Banjarmasin. Namun mereka sudah dilakukan penangan dan sudah opname bahkan ada yang sudah penyembuan dan pulang dari rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin DR Machli Riyadi mengatakan terhitung Januari – 5 Februari 2020 delapan orang yang dominannya berasal dari Kecamatan Banjarmasin Barat positip menderita Deman Berdarah akibatkan gigitan nyamuk Ades Agepty.
Machli juga menguraikan penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya apabila dalam waktu empat belas hari tidak tertangani mengakibatkan kematian. Apalagi musim hujannya berkelanjutan dengan mudah nyamuk Ades Agepty ini mengigitnya.
“Kita himbau terhadap masyarakat untuk melaporkan jika ada keluarga atau orang yan terdekat yang terkena DBD ke Puskesmas terdekat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin DR Machli Riyadi kepada awak media, Senin (10/02/2020).
Kemudian ditindaklanjuti dengan penyemprotan voging ke lingkungan yang terkena DBD tersebut. Namun sebelumnya jelasnya lagi, juga perlu dilakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras bak mandi dan mengubur sampah kaleng bekas yang berindikasi adanya jentik jentik nyamuk malaria itu.
Khusus untuk itu, lanjutnya peran serta masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk sangatlah diperlukan agar bisa menekan penyakit DBD. “Jangan sampai kejadian tahun lalu ada yang meninggal satu orang, itu terjadi lagi,” tegasnya.
Ia menyebutkan ada sekira 35 kasus di 2019 pasien yang positif terkena DBD dan satu orang meninggal dunia dan diharapkan tahun ini tak ada yang meninggal dan semua bisa menjaga dengan lingkungan membuang barang2 bekas dan menutup penampungan air dan mengubur barang2 bekas. (vin/K-5)
