Mengantisipasi dan mencegah sesuatu penyakit lebih utama daripada memberikan layanan medis. Minimal warga yang terkena penyakit dengan cepat diobati.
BANJARMASIN, KP – Seluruh puskemas di Banjarmasin diminta secara rutin dan proaktif melakukan pemantauan terhadap kesehatan masyarakat. Hal ini dibutuhkan, guna mengantisipasi sejak dini berbagai jenis wabah penyakit.
“Seperti musim hujan saat ini dari kemungkinan berjangkitnya penyakit demam berdarah atau DBD dan berbagai jenis penyakit lainnya. Termasuk dalam mengantisipasi serangan virus corona yang sekarang lagi heboh,’’ kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin, Hilyah Aulia, SH.
Kepada KP, Senin (9/3/20), ia menandaskan, mengantisipasi dan mencegah sesuatu penyakit lebih utama daripada memberikan layanan medis. Minimal, ujarnya, agar warga yang terkena penyakit dengan cepat diobati.
Dikemukakan, bahwa layanan kesehatan oleh puskesmas tersebut sekaligus dalam kerangka mendukung upaya pemerintah melalui Program Indonesia Sehat yang selanjutnya terkait Pedoman Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga (PIS-PK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor : 39 tahun 2016.
Lebih jauj ia mengatakan, untuk memberikan layanan tingkat dasar kesehatan kepada masyarakat tentunya peran Puskemas melalui tenaga medis yang dimiliki sangat penting untuk diperkuat dengan terjun langsung ke masyarakat.
Terlebih khusus, kata Wakil Ketua Komisi yang membidangi masalah kesehatan, pendidikan, dan kesra ini, dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi di Banjarmasin yang masih tergolong relatif tinggi selain masalah kekurangan gizi pada anak dan balita.
“Tidak terkecuali dalam mewaspadai dan mengantisipasi berbagai jenis Penyakit Tidak Menular (PTM) yang saat ini frekwensi banyak diderita masyarakat, baik melalui peningkatan pelayanan kesehatan melalui puskesmas maupun posyandu,’’ katanya Wakil Ketua Komisi dari F-PKB ini.
Ditandaskannya, selama ini pelayanan kesehatan sering terfokus kepada pencegahan dan penanganan penyakit menular. Padahal penyakit tidak menular seperti darah tinggi, diabetes, jantung, depresi yang diderita warga tensinya juga semakin tinggi.
Hilyah Aulia mengatakan, seiring meningkatnya pola harapan hidup sekarang terjadi perubahan pola penyakit yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular yang dikenal sebagai transisi epidemiologi.
Karena itu, menurutnya, sekarang ini yang perlu dikedepankan dan perlu terus disosialisasikan melalui peran puskesmas adalah pentingnya menerapkan konsep paradigma pola terbiasa hidup sehat kepada masyarakat.
“Jelasnya, dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kesehatan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan atau mengobati orang sakit, tapi juga dituntut memberikan pelayanan agar masyarakat semakin terpola hidup sehat, produktif dan ekonomis,’’ kata Hilyah Aulia. (nid/K-5)