Iklan
Iklan
Iklan
Martapura

Banjar Siapkan Bantuan Pangan untuk Masyarakat Terdampak

×

Banjar Siapkan Bantuan Pangan untuk Masyarakat Terdampak

Sebarkan artikel ini
UPDATE - Update penanganan Codiv-19 di Kabupaten Banjar lewat vidcon. (KP/Wawan)

Martapura, KP – Dampak pandemi Corona Virus Desease (COVID-19) yang dialami Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Banjar saat ini, pemerintah mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten telah bersinergi dan berinisiatif memberikan bantuan pangan untuk masyarakat.

Pemkab Banjar juga siap bergerak menyalurkan jaring pengaman sosial bagi masyarakatnya yang terdampak virus COVID-19.

Android

”Bantuan ini akan diberikan untuk kesejahteraan masyarakat yang terdampak dari penerapan kebijakan sosial distancing yang dilakukan saat ini untuk penanganan pandemi COVID-19. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban warga,” kata Wakil Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar, Sekda Hilman, saat vidcon, di Command Center, Martapura, Rabu (15/4).

Bahkan dalam ekonomi sulit sekarang, sambungnya, selain pemberdayaan IKM agar ekonomi masyarakat terus bergairah, juga direncanakan bantuan pangan untuk masyarakat terdampak bila kondisi sulit ini belum juga berlalu.

”Bantuan bisa datang dari pemerintahan pusat, provinsi dan kabupaten, akan kita atur agar bantuan tersebut jangan sampai tumpang tindih,” katanya.

Apa dalam bentuk tunai atau bahan pokok?, tanya KP, dijelaskan Hilman, dalam bentuk bantuan pangan, seperti beras, semboka dan tambahan paket lainnya untuk masyarakat terdampak, juga masker-masker kain. Sedang anggarannya, bila dari Kabupaten bakal diambil dari dana penanganan Codiv-19.

”Kita punya Rp34 miliar lebih untuk penanganan Corona, yang Rp24 miliar sudah diperuntukkan untuk bidang kesehatan (rumah sakit dan dinas kesehatan), sisanya baru untuk sosial ekonomi,” tandasnya.

Pemkab Banjar, lanjutnya, secara khusus akan memberikan bantuan bagi masyarakat kurang mampu yang tidak masuk dalam database keluarga harapan (PKH). Jadi diperintahkan para camat di wilayahnya untuk mendata warganya yang berhak menerima bantuan tersebut, terutama bagi pekerja yang terdampak, warga rentan kemiskinan, ini agar tidak terjadi tumpang tindih.

”Dana desa juga bisa digeser untuk penanganan Covid-19,” pungkasnya. (wan/K-3)

Iklan
Iklan