Rapid test dilakukan menyusul adanya 11 orang yang terkonfirmasi positif asal klaster baru ini, dan 5 diantaranya telah meninggal dunia
BANJARMASIN, KP – Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin kembali melakukan skrining kesehatan melalui rapid test secara massal di Pasar Sentra Antasari hari ini, Kamis (14/05/2020).
Rapid test ini dilakukan menyusul ditemukannya 11 orang konfirmasi positif tertular Covid-19 atau virus corona. Dan dari jumlah itu 5 dinyatakan telah meninggal dunia.
“Sampai hari ini ada 11 orang yang positif, dari klaster Antasari ini, dan 5 diantaranya telah meninggal dunia,” ucap Kepala Dinkes Banjarmasin Machli, Rabu (13/05/2020).
Machli yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banjarmasin mengungkapkan sedikitnya ada 200 orang yang ditargetkan untuk dirapid test secara acak.
Fokus utama rapid test ini menyasar para pedagang yang ada di kawasan pasar yang saat ini sudah ditetapkan sebagai klaster baru penyebaran virus corona di Banjarmasin tersebut.
“Besok (hari ini) kamis pukul 9 pagi kami akan melakukan rapid test secara masalh dengan 4 titik dengan target 200 para pedagang yang diambil secara acak,” jelasnya.
Lebih lanjut Machli menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih melakukan analisa perkembangan dan penambahan kasus penularan dari klaster Sentra Antasari.
“Karena kami masih menganalisa adanya kemungkinan berkembangnya dan bertambahnya dari klaster antasari ini. Sehingga hal itu perlu untuk dilakukan,” katanya.
Selain itu Machli meyakini, bahwa rapid test yang saat ini digunakan Dinkes Banjarmasin memiliki akurasi hingga mencapai 45 persen. Perhitungan ini bisa diketahui setelah dilakukan perbandingan dengan swab.
“Mamang banyak merk rapid test di pasaran. Kalau kita menggunakan merk one flow, acro dan star plus. Dari jumlah alat yang dipakai 45 persen positif setelah di uji swab,” ujarnya.
Adapun jumlah kasus di Banjarmasin dari data yang dihimpun hingga kemarin sudah ada 93 orang yang dinyatakan positif, 23 dinyatakan meninggal, dan 16 orang sembuh.
Kemudian untuk Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 447 kasus, pasien dalam perawatan (PDP) 66 kasus, dan orang tanpa gejala (OTG) 374 kasus. (sah/K-3)