Buntok, KP – Wakil Bupati Barito Selatan (Barsel), Satya Titiek Atyani Djoedir meminta Dinas Pendidikan (Disdik) menghidupkan kesenian dan kebudayaan lokal melalui buku.
Selain menggiatkan program muatan lokal di tingkat sekolah, teknis juga wajib merencanakan menyediakan buku sebagai pendukung literatur tenaga pengajar di lembaga pendidikan.
Dikatakan, bahwa Disdik telah memiliki sumber literatur buku dimaksud.
Disamping sekolah, penggandaan buku juga dibagikan ke sejumlah perpustakaan dan kantor kecamatan.
“Melalui buku, kita ingin memberikan kemudahan bagi generasi penerus pembangunan untuk mendapatkan referensi.
Nantinya, kebudayaan seperti cerita rakyat, kebudayaan hingga kesenian bukan sebatas dipelajari dari mulut ke mulut,” katanya.
Kesenian dan kebudayaan berperan besar dalam pembangunan.
Dalam hal itu, banyak terkandung pesan moral dan nilai positif yang dapat dijadikan contoh nyata.
Sebut saja semangat gotong royong hingga musyawarah untuk mufakat.
Diakui orang nomor dua di Barsel itu, bahwa kesadaran generasi muda terhadap kebudayaan dan kesenian daerah berjalan cukup baik.
Hanya saja tanpa perhatian khusus, pihaknya khawatir budaya tersebut tercampur bahkan tergerus oleh budaya asing dan modernisasi zaman, sehingga menjadikan anak muda bermentalitas kurang peka dan acuh terhadap lingkungan sosial.
Melalui buku, lanjutnya, kisah masyarakat, kesenian lokal hingga permainan rakyat terus dikenal dan hidup melalui tulisan. Kemudian pada akhirnya, menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap budaya sendiri.
“Kita gandeng sekolah karena guru berperan besar mengarahkan mentalitas siswa. Selain itu, diharapkan pula dukungan orang tua karena mereka adalah orang paling dekat dan banyak menghabiskan waktu bersama anak. Peran aktif mereka sangat menentukan tumbuh kembang generasi penerus pembangunan,” paparnya.(yld/KPO-1)