Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Paman Yani Beri Bantuan Lampu UV Disinfektan ke Sekolah

×

Paman Yani Beri Bantuan Lampu UV Disinfektan ke Sekolah

Sebarkan artikel ini
IMG 20210724 WA0068

Banjarmasin, KP – Anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi memberikan bantuan lampu UV disinfektan ke beberapa sekolah di Kalsel sebagai bentuk kepedulian dalam pencepatan penanganan Covid-19.
Salah satunya ke SDN Surgi Mufti 1 yang diterima langsung oleh Kepala Sekolahnya, Nurkhozin pada Sabtu (24/07).
“Kami menyerahkan lampu UV disinfektan yang digunakan untuk mensterilkan ruangan belajar dan ruangan lainnya. Mudah-mudahan bisa digunakan dengan baik dan dimanfaatkan secara bijak,” kata Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.
Tidak hanya itu, Paman Yani juga akan membagikan bantuan lampu UV disinfektan ini ke beberapa sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Daerah Pemilihan (Dapil) nya yaitu Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
“Sementara ini kita akan bagikan sepuluh lampu UV Disinfektan karena barangnya sendiri sulit didapat. Saya sampai berburu ke luar kota karena disini kehabisan,” jelasnya.
Paman Yani juga mengajak kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Selatan untuk melakukan hal yang sama terutama dalam melindungi anak-anak dan tidak bersikap abai terhadap pandemi Covid-19 agar wabah yang telah menyebar di seluruh dunia itu dapat segera berakhir.
“Hingga saat ini, sesuai petunjuk WHO bahwa anak-anak usia 12 tahun ke atas baru bisa divaksin. Sementara usia dibawah 12 tahun belum bisa divaksin,” ujar politisi Partai Golkar.
Untuk itu, sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM hendaknya menerapkan protokol kesehatan yang ketat. “Salah satunya mensterilkan ruangan di sekolah secara menyeluruh,” tambah Paman Yani.
Sementara istri Paman Yani yang juga Pengurus Gabungan Istri Wakil Rakyat (Gatriwara) DPRD Kalsel, Yuana Dewi juga memberikan bantuan dana ke SDN Surgi Mufti 1. Ia berharap bantuan tersebut bisa digunakan untuk membeli alat-alat prokes seperti sabun dan hand sanitizer.
“Kami sangat peduli sekali, sangat prigatin dan khawatir terhadap anak yang menuntut ilmu di sekolah,” kata Yuana.
Apalagi anak-anak yang bersekolah berusia dibawah 12 tahun yang belum bisa divaksin. Sedangkan mereka terkadang lalai terhadap prokes. “Tetapi tetap harus kita ingatkan dan sediakan prokesnya,” jelasnya.
Sedangkan Kepala SDN Surgi Mufti 1, Nurkhozin mengucapkan terima kasih kepada Paman Yani dan istri atas kepedulian dan bantuannya terhadap sekolah. Ia menyatakan pelaksanaan PTM di sekolah sudah mematuhi prokes Covid-19.
“Siswa yang masuk sekolah hanya 50 persen dari jumlah keseluruhan sekitar 449 orang. Satu ruangan kelas rata-rata diisi 30 siswa dalam kondisi normal, sekarang hanya sekitar 15 siswa saja. Itu sudah memenuhi standar pelayanan minimal,” jelasnya.
Nurkhozin mengungkapkan hasil evaluasi selama dua pekan pelaksanaan PTM bahwa ada sekitar 42 siswa yang sakit rata-rata pada saluran pernafasan. Namun dirinya belum mengetahui apakah sakitnya karena terpapar Covid-19 atau tidak. Mengingat kondisi ini berdasarkan laporan orang tua siswa yang bersangkutan.
“Untuk selanjutnya, mudah-mudahan nanti ada tindakan. Apalagi ketika hendak diberlakukannya PPKM level 4 ini, saya kira perlu ada keputusan yang terbaik untuk proses pelaksanaan PTM khususnya di kota Banjarmasin,” harapnya. (lyn/KPO-1)

Baca Juga :  Pengelolaan Sampah di Banjarmasin Telan Rp250 Juta Perhari
Iklan
Iklan