Martapura, KP – Guna lebih mengenalkan Bank Sampah Sekumpul Martapura ke masyarakat, sosialisasi dalam bentuk talkshow digelar di Radio Suara Banjar, Rabu (4/8).
Talkshow ini menghadirkan narasumber, Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayaty. Menurutnya, Bank Sampah Sekumpul saat ini sudah berjalan 10 tahun, namun diakuinya tidak semua masyarakat mengetahui keberadaan dan fungsinya.
Saat ini pihaknya terus melakukan upaya sosialisasi guna memperkenalkannya melalui berbagai metode, termasuk door to door. Dijelaskannya, bank sampah adalah kegiatan bersifat kolektif dan masyarakat bertindak selaku nasabah, sama halnya dengan bank finansial.
”Namun sesuai namanya, di bank sampah sudah jelas yang ditransaksikan dan ditabung adalah sampah. Disini sampah bisa menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat,” katanya pada program siaran radio FM milik Diskominfostandi tersebut.
Tolak ukur bank sampah itu dikatakan maju, lanjutnya, dilihat dari semakin banyak masyarakat yang mengantarkan sampah pilahan. Diakui masih banyak yang belum mengerti cara mengenal sampah pilihan tersebut tadi, karena sampah dikategorikan organik dan non organik.
”Sampah yang bisa disetorkan ke Bank Sampah Sekumpul meliputi 26 item, diantaranya aluminium, botol kaca bekas sirup, besi, rak telur bekas, kardus, koran bekas, kertas duplex, buku tulis yang sudah tak terpakai dan yang diviralkan minyak jelantah, kalo dalam bahasa Banjar minyak kulanjar,” ungkapnya.
Dewi menambahkan, siapa saja bisa menjadi nasabah, tidak harus warga setempat, saat ini ada juga dari Kota Banjarbaru. Dari hasil pemilahan sampah tadi, dinilai menjadi saldo, juga bisa ditukarkan menjadi token listrik.
Juga lahir inovasi ”Kedai the Langkar Manis” yang menyasar kalangan milenial agar mengetahui fungsi dan keberadaan Bank Sampah Sekumpul, ide ini tercetus agar masyarakat, khususnya kaum muda peduli dan mengetahui kegunaan sampah, karena anak muda tolak ukur nya bagaimana generasi kedepannya.
”Melalui kedai ini, tidak hanya menjadi sarana makan minum, tapi juga edukasi Bank Sampah Sekumpul,” katanya.
Saat ini, tambahnya, ada kurang lebih 600 nasabah yang aktif dari total 1000 lebih nasabah Bank Sampah Sekumpul. Juga ada kerjasama dengan pihak ketiga, salah satunya PT PLN yang mendukung budidaya cacing tanah guna percepatan penguraian sampah. (Wan/K-3)