Banjarmasin, KP – Pasca ditemukannya siswa yang terpapar Covid-19, seluruh ruang kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Banjarmasin langsung disemprot dengan cairan desinfektan.
Dengan memakai alat semprotan manual, petugas penyemprot desinfektan tersebut memasuki satu per satu ruang kelas di sekolah yang ada di komplek Pelajar, Jalan Mulawarman, Kelurahan Teluk Dalam, Kecamatan Banjarmasin Tengah tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairur Rahman mengatakan, penyemprotan itu sendiri memang kegiatan rutin yang dijalankan pihaknya di setiap hari.
“Memang setiap hari waktu siswa pulang pasti kita semprot dulu supaya mensterilkan ruangan belajar untuk digunakan dalam proses belajar-mengajar di keesokan harinya,” ucapnya saat ditemui awak media, Senin (31/1) pagi.
Namun, ia tidak memungkiri bahwa penyemprotan desinfektan yang dilakukan pada pagi tadi adalah tindak lanjut dari adanya temuan kasus Covid-19 yang terjadi pada siswanya.
Bahkan tidak main-main, dalam satu kelas terdapat 13 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif terpapar virus yang menginfeksi jaringan pernafasan manusia tersebut.
Menurut Gusti Khairur Rahman, penyemprotan dilaksanakan usai pihaknya melakukan koordinasi bersama pihak sekolah serta Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin.
“Kita lakukan penyemprotan di semua ruangan sekolah,” ungkapnya.
Selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga memutuskan untuk menyetop aktivitas belajar-mengajar yang sebelumnya dilakukan secara pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) akibat temuan kasus Covid-19 yang terjadi apa anak didiknya.
Diganti kembali dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang rencananya akan dimulai pada Rabu (2/2) besok.
“Hari ini kita mulai rapat dengan para dewan guru untuk merumuskan jadwal mata pelajaran yang dijalankan dalam PJJ nanti. Insyallah kami mulai hari Rabu,” imbuhnya.
Gusti membeberkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, di sekolah yang dikepalai tersebut terdapat 13 siswa kelas yang dinyatakan positif Corona.
“Awalnya kasus ini berasal dari satu orang siswa kelas IXe yang meminta izin tidak bisa hadir ke sekolah gara-gara sakit. Tapi saat itu kita tidak tahu siswa ini sakitnya karena apa,” ujarnya.
“Kita mengetahui kalau siswa yang bersangkutan ini positif Covid-19 pada Kamis (27/1) kemarin sekitar jam 2 siang. Ada laporan dari Puskesmas bahwa ada salah satu siswa kota yang di rawat di RS TPT Soeharsono yang positif Corona,” tambahnya.
Kemudian, ia melanjutkan, pihaknya diminta pihak Puskesmas Teluk Dalam, untuk mendata seluruh siswa yang ada di kelas IX e tersebut pada Kamis malam.
“Dan di hari Jumat (28/1) pagi mereka menjalani pengambilan sampel di sekolah untuk diperiksa PCR. Lalu Sabtu (29/1) sore kami dapat info kalau di kelas itu ada 12 orang siswa lainnya yang juga terkonfirmasi positif,” ungkapnya.
Ia menuturkan, meski kedua belas anak didiknya tersebut tidak mengalami gejala apapun. Bahkan saat pengambilan sampel mereka masih terlihat aktif bercanda.
Karena itu, pihaknya memutuskan untuk melaksanakan PJJ mulai dari tanggal 2 sampai tanggal 5 Januari saja terlebih dahulu. Setelah itu akan dievaluasi kembali.
“Karena kami sudah mengimbau kepada masing-masing orangtua siswa yang positif itu untuk melakukan tes ulang. Dan hasilnya ada tiga siswa yang negatif,” imbuhnya.
“Kalau banyak yang hasilnya negatif, insyaallah kita akan koordinasi lagi ke dinas apakah bisa melaksanakan PTM lagi. Karena anak-anak sudah sangat senang bisa belajar di sekolah langsung,” pungkasnya. (Kin/KPO-1)