Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

IWD Jadi Momentum Aktualisasi Kesetaraan Gender

×

IWD Jadi Momentum Aktualisasi Kesetaraan Gender

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin, KP – International Women’s Day (IDW) atau Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret ini menjadi momentum untuk mengaktualisasi kesetaraan gender.


“Jadi semua kalangan dapat memaknai IDW untuk mengaktualisasikan kesetaraan gender,” kata Ketua Kaukus Perempuan Politik Kalsel, Hj Dewi Damayanti Said terkait peringatan International Women’s Day, Selasa (8/3), di Banjarmasin.

Android


Dewi Damayanti mengungkapkan, kesetaraan gender atau yang dulu pada masa perjuangan Raden Ajeng Kartini yang dikenal dengan emansipasi kaum perempuan sejak seabad silam atau jauh sebelum tuntutan para perempuan tahun 1908.


“Peringatan IWD menjadi momen arti pentingnya pengakuan atas prestasi para perempuan, tanpa memandang asal, etnis, bahasa, budaya, dan bahkan ekonomi ataupun pandangan politik,” tambah politisi Partai Golkar.


Hari Perempuan Internasional kini juga menjadi acara tahunan resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) rayakan untuk memperjuangkan hak perempuan di seluruh dunia.


Penetapan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional melalui perjuangan panjang, dan ada sejarah penting di balik perayaan tersebut.


Sebagaimana lansiran Radio London atau BBC dan situs resmi IWD, awal mula peringatan Hari Perempuan Internasional pada Tahun 1908. Kala itu sekitar 15.000 perempuan berbaris di New York, Amerika Serikat (AS) menuntut beberapa hal.


Tuntutan para perempuan itu, jam kerja yang lebih singkat, upah yang lebih baik dan hak untuk memilih.


“Tuntutan para perempuan yang berbaris di New York 1908 tersebut, juga menjadi perhatian di Indonesia,” ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel.


Lebih lanjut diungkapkan, bukan cuma sekedar hak memilih, tapi juga hak dipilih dalam tatanan politik seperti duduk pada lembaga legislatif, baik tingkat pusat atau secara nasional maupun provinsi dan kabupaten/kota.


Dewi Damayanti menunjuk salah satu contoh dalam beberapa kali Pemilu belangkan ini, peraturan perundang-undangannya mewajibkan partai politik (Parpol) sebagai kontestan mengalokasikan 30 persen dari daftar calon legislatif.


“Jadi tinggal person dari kaum perempuan sendiri memanfaatkan peluang berpolitik tersebut. Alhamdulillah bagi Partai Golkar pada DPRD provinsi untuk kaum perempuan hasil Pemilu 2019 meningkat,” ujarnya.


Selain itu, dalam eksekutif (pemerintahan) kaum perempuan di Indonesia, tidak terkecuali di Kalsel yang kini berpenduduk lebih empat juta jiwa tersebar pada 13 kabupaten/kota mendapatkan posisi cukup strategis dan terhormat.


Kesemua itu sudah menunjukkan emansipasi perempuan atau kesetaraan gender sudah mendapatkan tempat, baik dalam tataran politik/legislatif maupun pemerintahan (eksekutif) dalam hal ini termasuk yudikatif.


“Selamat Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2022. Semoga kaum perempuan selalu survive tanpa mengenyampingkan kodratnya,” tambah Dewi Damayanti. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan