Pelaihari, KP – Untuk mendukung terwujudnya seluruh desa memiliki Penerangan Jalan Umum (PJU) yang memadai, Bupati Tanah Laut (Tala) HM Sukamta, mengajak semua masyarakat agar selalu taat membayar pemakaian listrik yang didalamnya terdapat pajak penerangan jalan sehingga pemerintah dapat taat membayar pajak seluruh PJU yang pertahunnya mencapai Rp 6,9 miliar. Hal tersebut Ia sampaikan saat membuka kegiatan Manunggal Tuntung Pandang (MTP) Desa Panggung Baru Kecamatan Pelaihari, Selasa (24/1/2023).
“Alhamdulillah, pada tahun 2022 pajak yang terkumpul dari pembayaran listrik masyarakat mencapai Rp 22 miliar, angka tersebut harus dipotong untuk pembayaran pajak PJU sebanyak Rp 6,9 miliar sehingga masih ada sisa sekitar Rp 15 miliar,” terang Kamta.
Ia lanjut menjelaskan, dana yang tersisa sebanyak 15 miliar dari hasil penerimaan pajak listrik masyarakat digunakan untuk membuat/memperbaiki jalan rusak dan membangun kembali Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hasan Basri yang sudah selesai pengerjaannya. Banyak fasilitas umum baru untuk semua usia yang terdapat disana terutama pada bidang olahraga seperti mini soccer, lapangan basket, skateboard, sepeda serta jalur jogging.
“Dari keuntungan pembayaran pajak listrik masyarakat banyak fasilitas baru yang dapat dibangun untuk kepentingan bersama, ulun selalu berusaha semaksimal mungkin agar kemajuan Bumi Tuntung Pandang dapat segera terealisasi,” ucapnya.
Sukamta, pada kesempatan ini juga meminta maaf kepada masyarakat karena dalam periode lima tahun dirinya menjabat sebagai kepala daerah tidak bisa full dalam melaksanakan dan membangun Tala. Karena, ada dua tahun terbuang percuma dikarenakan pandemi Covid-19 yang mengharuskan pekerjaan menjadi tertunda. Ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam tahun ini karena Ia akan mengakhiri masa jabatan pada September 2023.
“Dengan sisa waktu yang ada ulun berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada, kami sudah mengganggarkan Rp 2,2 triliun APBD murni untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah yang belum terlaksana di tahun-tahun sebelumnya, angka ini menjadi yang terbesar selama ulun berada di Bumi Tuntung Pandang yang biasanya hanya sekitar Rp 1,9 triliun,” pungkasnya. (rzk/K-6)