Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Warga Banjarmasin Serbu Pasar Murah

×

Warga Banjarmasin Serbu Pasar Murah

Sebarkan artikel ini
IMG 20230127 132840 scaled
Pasar Murah - Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani saat meninjau pelaksanaan pasar murah di Halaman Kantor Gubernur, Taman Siring 0 Km Jumat (27/1) pagi. (KP/Opiq)

Banjarmasin, KP – Ratusan hingga seribuan warga Banjarmasin menyerbu Pasar Murah yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalsel, Bulog Kalsel dan didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel.

Seperti sebelumnya, Pasar Murah ini juga dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur, Taman Siring 0 Km Banjarmasin, pada 27-29 Januari 2023, mulai pukul 7.30 Wita sampai selesai.

Baca Koran

Kepala Dinas Perdagangan Kalsel, Birhasani mengatakan, selain Pasar Murah yang menjual bermacam bahan kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasaran, juga dilaksanakan Operasi Pasar khusus beras.

“Pasar murah di sini menyediakan beberapa komoditi, seperti gula pasir, tepung, minyak goreng, cabai, bawang merah, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, kami juga mengadakan operasi pasar khusus beras yang bisa dibeli masyarakat,” ujar Birhasani saat meninjau pelaksanaan pasar murah hari pertama, Jumat (27/1) pagi.

Disampaikannya, Bulog Kalsel hari ini menyiapkan beras sebanyak 20 ton dengan harga jual lebih murah dari harga di pasaran.

IMG 20230127 132547

“Jika biasanya dijual Rp 60.000 untuk isi 5 kilogram, di sini dijual hanya Rp 42.500 saja,” tuturnya.

Semua bahan pokok yang dijual, lanjut Birhasani, difasilitasi oleh beberapa SKPD diantaranya, Dinas Perdagangan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Dinas Ketahanan Pangan yang seluruhnya disubsidi oleh Pemprov Kalsel.

“Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok secara mudah di pasar murah, sekaligus untuk mengatasi inflasi,” ucap Birhasani.

Dari pantauan di lapangan, harga minyak goreng kemasan dijual Rp 12.000 per liter. Gula pasir seharga Rp 11.000 per kilogram (kg). Tepung Rp 10.000 per kg dengan. Telur 1 rak (isi 30 butir) Rp 44.000. Cabai tiung Rp 7.000 per 1/4 kg. Cabai besar keriting Rp 10.000 per 1/2 kg. Bawang merah Rp 28.000 per 1 kg. Bawang putih Rp 25.000 per kg. Dan elpiji 3 kg yang dijual sesuai HET Rp 18.500.

Baca Juga :  Hadirkan Solusi Keamanan Digital dan Kota Cerdas di Indonesia, Telkom Jalin Kemitraan Strategis dengan Thales

Hanya saja, masyarakat tak bisa membeli sesuka hatinya. Ada pembatasan jumlah pembelian yang diterapkan panitia pelaksana agar distribusinya merata.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Wilayah Kalsel, Wahyu Pratomo, yang turut hadir memantau kegiatan pasar murah, menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten dan kota di Kalsel dalam pelaksanaan pasar murah untuk menekan inflasi.

IMG 20230127 085152

“Inflasi ini sudah menjadi perhatian pemerintah pusat dan presiden. Sebenarnya, pada akhir tahun 2022 inflasi tinggi ini sudah terjadi penurunan, dimana puncaknya pada bulan September 2022,” ujar Wahyu.

Inflasi yang mulai turun ini, lanjutnya, tak lepas dari upaya bersama semua pihak, suku dinas di pemerintahan daerah yang didukung BI Kalsel yang bahu membahu mengendalikan inflasi.

“Sebagai catatan, pasar murah dan operasi pasar ini hanya sebagai salah satu strategi dari beberapa bagian strategi lainnya. Ini dilakukan untuk jangka pendek, karena tak mungkin kita terus menerus melaksanakan pasar murah atau operasi pasar,” terangnya.

Wahyu menambahkan, ada strategi jangka menengah dan jangka panjang. Salah satunya adalah faktor produksi. Dan bagaimana mendukung produksi bahan pokok ini, jika memang diproduksi di Kalsel.

Namun juga, kata dia, faktor distribusi menjadi masalah penting lainnya, mengingat tidak semua bahan pokok diproduksi di Kalsel, tentu ada yang dipasok dari daerah atau provinsi lain.

“Di sini adalah bagaimana agar distribusi bahan pokok dari daerah lain dapat dilakukan secara efisien dan biaya lebih murah,” imbuhnya.

Selanjutnya, ujar Wahyu, pemberian edukasi kepada produsen dan konsumen juga merupakan aspek yang mendukung upaya dalam menanggulangi inflasi.

Misalnya, bagaimana kita mengedukasi petani agar bisa memproduksi lebih banyak. Atau mengedukasi konsumen dalam memilih bahan kebutuhan pokok.

Baca Juga :  Dukung Implementasi ESG, BSI Luncurkan Mobil Operasional Listrik dan Digital Carbon Tracking Pada Milad ke-4

“Jadi, ada empat strategi yang bisa kita lakukan untuk menekan inflasi, yaitu, bagaimana harganya terjangkau, seperti melalui pasar murah ini. Kemudian produksi, distribusi dan edukasi,” jelasnya.

Wahyu juga menyebutkan, pemerintah setempat tengah berupaya menggalakkan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat.

“Kami mengapresiasi sekali adanya KAD antara Pemerintah Kota Banjarmasin dengan Kabupaten Subang, Jawa Barat untuk pengadaan beras. Kalau tidak salah hari ini kerjasamanya akan ditandatangani,” tutupnya. (Opq/KPO-1)

Iklan
Iklan