Amuntai, KP – Seorang petani muda berinisial AR (19) ditemukan tewas tergeletak di tepi pondok sawah milik ibunya dengan kondisi luka gosong di beberapa bagian tubuh.
Luka yang dialami warga Desa Tembalang Kecil, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu diduga akibat sambaran petir.
Kapolres HSU AKBP Moch Isharyadi F SIK melalui Kapolsek Sungai Pandan Iptu Abdurahman menjelaskan, peristiwa naas yang dialami AR tersebut terjadi saat korban bersama ibunya sedang bertani di sawah, Rabu (15/2).
Sore hari sekitar pukul 16.00 Wita, tiba-tiba cuaca berubah gerimis dan terdengar suara petir.
Melihat kondisi cuaca seperti itu, ibu korban bergeas berlindung ke pondok miliknya.
Namun, wanita ini kaget setelah menemukan anaknya terlentang tepat di tepi pondok dengan kondisi badan luka hangus.
Tak ayal, ibu korban berteriak minta tolong kemudian datang warga membantu mengangkat korban menuju ke Puskesmas Alabio. Akan tetapi, korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh petugas Puskesmas Alabio.
Anggota Polsek setempat bersama tim medis dan juga tim inafis Polres kemudina datang ke lokasi untuk memeriksa kondisi jenazah korban.
Kapolsek mengungkapkan, berdasarkan keterangan petugas Puskesmas Alabio tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan pada tubuh korban selain bekas luka bakar.
Kapolsek kemudian mengimbau warga agar berhati-hati apabila saat sedang berada di lahan terbuka dalam keadaan hujan dan petir.
“Kami sampaikan imbauan kepada warga agar waspada terhadap kilat dan petir, terutama saat beraktivitas di sawah. Jika hujan deras, lebih baik pulang atau berteduh saja, tentunya sangat berbahaya. Jika beraktifitas, terutama di ruang terbuka seperti di persawahan, dimana bisa saja petir datang menyambar,” bebernya. (nov/K-4)
