Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Suara Gemuruh, Karyawan Histeris

×

Suara Gemuruh, Karyawan Histeris

Sebarkan artikel ini
1 pabrik

Korban tertimpa reruntuhan bagunan pabrik karet ini ada 8 orang

PELAIHARI, KP – Histeris dan ‘kocar-kacir” para karyawan pabrik karet milik PT Kintap Jaya Wattindo, Kamis (9/3).

Baca Koran

Itu menyusul dengan ambruknya bangunan gudang pabrik pengeringan karet dan sejumlah korban tertimbun.

Pabrik ini terletak di Desa Liang Anggang Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, beroperasi sejak tahun 2013 dan menampung sekitar 130 tenaga kerja.

Karyawan berjam-jam tertimbun reruntuhan dan dari 8 karyawan, satu tak terselamatkan (meninggal dunia) atasnama Muhammad Yunus (20), warga Desa Liang Anggang.

Sedangkan 7 lainnya selamat, namun mengalami luka-luka dan empat masih dirawat di Rumah Sakit Sultan Agung Kota Citra Graha Jalan Ahmad Yani Kilmeter 17,5 Kelurahan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru.

Dan tiga orang lagi dalam perawatan di rumah masing-masing.

“Korban tertimpa reruntuhan gudang karet ada 8 orang.

Untuk nama-namanya adalah, M Abdullah, Runci, M Kariadi, Eko Arisandi, Dian, Mahdianur, Arjuna dan (ditemukan meninggal dunia) Muhammad Yunus ,” kata Kapolsek Bati-Bati Iptu Samsudi.

Sementara Kepala Balai Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah II Banjarbaru, Ahmad Yurani mengatakan, pihaknya masih dalam pengecekan kejadian dan memastikan sudah terevakuasi.

“Pengecekan itu berupa korban yang mengalami luka ringan, luka berat sampai meninggal dunia,” tambah Ahmad Yurani.

Kepala Desa Lianggang, Sukiman sebutkan kejadiannya sekitar pukul 12.00 Wita, sewaktu karyawan jam istirahat.
 
Sementara Aris, salah seorang karyawan, mengaku saat kejadian ia sedang berada di mess.

Tiba-tiba dihari yang cerah tidak ada angin, mendengar suara gemuruh dari arah pabrik.

Ia pun bergegas menuju pabrik dan mendapatkan gudang pengeringan sudah ambruk.

“Sadar ada teman yang masih berada di gudang, saya bersama-sama teman-teman lainya langsung melakukan pencarian,” kata Aris.

Baca Juga :  Prabowo Sebut Polri Berperan Vital Kawal Agenda Besar Bangsa

Menurutnya, pertama-tama mendapatkan dua temannya yang mengaku sempat melompat saat gudang ambruk.

Kemudian beberapa teman lainnya, sampai Tim SAR Gabungan dan relawan berdatangan ke lokasi kejadian.

“Saya sempat memanggil-manggil almarhum dan mendapat jawaban, namun lokasinya sulit dijangkau karena berada dibawah timbunan balok kayu dan karet,” ungkapnya lagi.

Tim SAR Gabungan yang ikut dalam proses evakuasi selain dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, ada juga BPBD Tala, PMI Tala, Jajaran Polres Tala dengan tim Inafisnya, Personel Koramil Bati-Bati dan beberapa relawan.

Berbagai peralatan diturunkan untuk mengevakuasi dari reruntuhan balok dan karet.

Amri Zuna Kurniawan, Kepala Sub Seksi Operasi Basarnas Banjarmasin mengakui, Tim SAR Gabungan kesulitan meloloskan korban dari tumpukan karet.

Petugas terpaksa memotong karet satu per satu untuk membebaskan tubuh korban. “Kami cukup kesulitan mencapai jasad korban, karena tebalnya timbunan karet dan balok yang menghimpit tubuh korban,” kata Amri. (rzk/net/K-2)

Iklan
Iklan