Kapuas, KP – Selain melakukan kunjungan ke Pokdakan Tirtasari Mantaren Desa Mantaren II Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau, Tim IPB University juga mengunjungi Sentra Budidaya Patin Pokdakan Basarang Harapan Kita di Desa Maluen Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas, Kamis (16/3).
Tim IPB University mengamati keadaan kolam yang dimiliki oleh kelompok budidaya ikan patin dan memberikan masukan bagi pengembangan kolam budidaya yang ada di sentra budidaya patin ini.
Teknik budidaya sudah memenuhi syarat namun diperlukan adanya rekayasa budidaya terkait sirkulasi, saluran air, pakan yang meliputi kandungan pakan, bahan baku dan cara pemberian pakan yang berpengaruh pada kandungan lemak pada daging, serta kualitas air,” terang Akademisi dan Pakar Perikanan Budidaya IPB University Agus Oman Sudrajat.
Menurutnya, pengembangan rekayasa kualitas daging ikan patin yang sesuai standart ekspor diperlukan agar komoditas ikan patin dapat bersaing dan diterima oleh pasar ekspor.
Sementara itu, Sekretaris Pokdakan Basarang Harapan Kita Erisman mengungkapkan kelompoknya siap mendukung program pemerintah dalam pengembangan kegiatan ekspor patin.
“Kami siap mendukung kegiatan ekspor patin ini sehingga dapat membawa kemajuan tidak hanya bagi anggota kelompok namun juga dapat bermanfaat bagi pengembangan sektor perikanan di Kalteng,” ujar Erisman.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng Darliansjah saat ditemui di sela-sela kunjungan menyambut baik kedatangan Tim IPB University dan berharap agar kerja sama antara Dislutkan Kalteng dengan IPB University dapat berjalan dengan baik.
Tim IPB University Kunjungi Sentra Budidaya Patin Pokdadan Basarang Kapuas
Kepala Dislutkan Darliansjah dan Tim IPB University berdialog dengan Anggota Pokdakan Basarang Harapan Kita
Darliansjah menjelaskan bahwa komoditas ikan patin di Kalteng adalah komoditas unggulan dengan jumlah produksi pada tahun 2021 adalah 33.567,14 ton/tahun dan Kabupaten Kapuas merupakan salah satu sentra budidaya patin dengan jumlah produksi patin terbanyak kedua yaitu 6.295,39 ton/tahun.
Jika dibandingkan dengan tingkat kebutuhan ikan patin segar skala rumah tangga di Kalteng yaitu 16.975,70 ton/tahun maka terdapat surplus produksi patin sebesar 49,43 ton/tahun.
“Semoga kerja sama ini memberikan dampak pada meningkatnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian dan pendapatan asli daerah Kalteng,” pungkas Darliansjah.
Kunjungan itu juga dihadiri Sekretaris Dislutkan . Kalteng Nita Fera, Kepala Bidang Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran . Kalteng Sugeng Kaspani, Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Jhon Phita Kadang beserta Kepala Bidang Budidaya Kabupaten Kapuas Fadhullah Rosady. (drt/k-10)