Oleh : dr Eria Sartika (IDI Cabang Banjarmasin)
BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Puasa telah lama dikenal sebagai praktik spiritual, tetapi tahukah Anda puasa juga memiliki manfaat ilmiah yang luar biasa? Salah satunya adalah autofagi, proses alami tubuh dalam membersihkan sel-sel yang rusak dan menggantinya dengan yang baru.
Penelitian terbaru menunjukkan puasa Ramadan dapat memicu autofagi yang berdampak positif pada kesehatan, mulai dari memperlambat penuaan hingga mencegah penyakit kronis seperti kanker dan gangguan neurodegeneratif.
Autofagi adalah mekanisme seluler di mana tubuh mendaur ulang bagian sel yang rusak untuk digunakan kembali atau dibuang. Proses ini seperti “pembersihan internal” yang membuat sel tetap sehat dan berfungsi optimal. Profesor Yoshinori Ohsumi, seorang ilmuwan Jepang, bahkan memenangkan Nobel Kedokteran pada tahun 2016 karena penelitiannya tentang autofagi.
Ketika kita makan secara teratur, tubuh mendapatkan energi dari glukosa dalam makanan. Namun, saat berpuasa, tubuh mulai mencari sumber energi alternatif dengan memecah cadangan lemak dan mendaur ulang komponen sel yang rusak. Menurut penelitian yang dikutip dalam tiga jurnal terbaru, autofagi biasanya dimulai setelah 8-12 jam puasa, dengan puncaknya terjadi setelah 24-48 jam tanpa asupan makanan.
Manfaat Autofagi bagi Kesehatan
- Menurunkan Risiko Kanker
Autofagi membantu membersihkan sel yang mengalami mutasi genetik sebelum berubah menjadi kanker. Studi dalam Jurnal 1 dan Jurnal 3 menunjukkan puasa dapat meningkatkan proses ini dan mengurangi peradangan yang berkontribusi pada perkembangan kanker. - Melindungi Otak dari Penyakit Neurodegeneratif
Penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson disebabkan oleh penumpukan protein yang salah lipat di otak. Jurnal 2 menyebutkan autofagi yang dipicu oleh puasa dapat membantu membersihkan protein ini, mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
- Meningkatkan Regenerasi Sel dan Memperlambat Penuaan
Studi dalam Jurnal 1 dan Jurnal 2 menunjukkan puasa Ramadan dapat meningkatkan regenerasi sel dan memperbaiki jaringan yang rusak, yang berkontribusi pada umur panjang dan kesehatan yang lebih baik.
- Meningkatkan Sistem Imun
Autofagi juga membantu dalam mendaur ulang dan memperbarui sel imun, membuat tubuh lebih kuat dalam melawan infeksi. Jurnal 3 mengonfirmasi bahwa puasa berperan dalam meningkatkan respons imun tubuh.
Puasa bukan hanya sekadar ibadah, tetapi juga cara alami tubuh untuk melakukan detoksifikasi dan regenerasi sel. Dengan memberi tubuh waktu untuk beristirahat dari makanan, kita dapat memicu autofagi yang membantu memperlambat penuaan, melawan kanker, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, selain manfaat spiritual, puasa juga merupakan terapi alami bagi tubuh untuk hidup lebih sehat. (ful/KPO-3)