Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Kalteng

Pemprov dan BRGM Bahas Kerawanan Karhurla di Kalteng

×

Pemprov dan BRGM Bahas Kerawanan Karhurla di Kalteng

Sebarkan artikel ini
IMG 20230427 WA0027
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng Sri Suwanto. (kalimantanpost.com/Darity)

PALANGKA RAYA, kalimantanpost com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Indonesia membahas tentang kerawanan kebakaran hutan dan lahan (Karhurla) di Kalteng.

Rapat tersebut dipimpin Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng Sri Suwanto dan di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (27/4/2023).

Baca Koran

Salah satu yang dibahas berkaitan tindak lanjut penyampaian informasi kebakaran dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Indonesia, di Kalteng terdapat KHG yang terprediksi memiliki status kekeringan-kerentanan kategori “Bahaya” (kering/mudah terbakar) di KHG Sungai Buluh Besar-Sungai Seruyan.

Selain itu juga membahas tindak lanjut laporan Kesiapsiagaan Sistem, Sarana dan Prasarana Pengendalian kebakaran Lahan Perkebunan atas nama PT. Bumilanggeng Perdanatrada.

Sri Suwanto mengemukakan, untuk langkah sinergi pencegahan karhutla terus diupayakan dalam mengantisipasi potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalteng.

“Perlu dilakukan pengawasan, khususnya BRGM yang betul-betul tupoksinya ada di daerah yakni Dinas Kehutanan, Dinas Pekebunan serta stakeholders terkait lainnya,” ucapnya.

Ditambahkan Sri, Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas merupakan kabupaten di Kalimantan Tengah yang mempunyai kawasan gambut luas dan dalam.

Dia mengatakan, wilayah gambut rentan terhadap kebakaran dan salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan mengembangkan kawasan hutan mangrove.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorolgi Klimotologi dan Geofisika (BMKG) Kalteng Catur Winarto menjelaskan suhu panas yang melanda wilayah Kalteng beberapa hari terakhir lebih disebabkan oleh gerak suhu matahari.

“Pada tanggal 23 Maret 2023 kemarin, posisi matahari pas di khatulistiwa, sehingga tepat berada di wilayah Kalteng dan suhu maksimum tercatat 35,6 derajat celcius di Palangka Raya. Sementara di Kabupaten lainnya masih berada di bawah angka tersebut,” ucapnya.

Baca Juga :  Januari 2025, TBS Sawit Kalteng Lebih Tinggi Dibanding Kalbar

Masih menurut Catur, suhu maksimum 35,6 derajat celcius masih dalam skala normal, bukan merupakan suhu maksimum tertinggi yang pernah terjadi.

“Di Kalimantan Tengah pernah terjadi suhu sampai 36,3 derajat celcius,” imbuhnya, seraya menambahkan itu kaitannya dengan iklim untuk masanya sampai dengan Mei mendatang.

“Kita prediksi masih masuk masa peralihan sehingga curah hujan masih cukup banyak kalau dilihat dari gambar liputan lahan, warnanya masih biru, artinya masih basah. Jadi dalam dua hari tidak ada hujan, kemudian ada hujan,” tambahnya.

Untuk prediksi musim kemarau di seluruh Kalteng, diprediksi mulai Juni sampai Juli mendatang. Adapun puncak musim kemarau di prediksi mulai Juli sampai September mendatang.

“Dimana sifat curah hujan musim kemarau tahun ini diprediksi antara normal sampai di bawah normal. Ini dikarenakan beberapa organisasi yang mengamati cuaca di dunia termasuk BMKG, diprediksi musim kemarau tahun 2023 dipengaruhi oleh terjadinya penomena alam El Nino (Drt/KPO-3)

Iklan
Iklan