Banjarmasin, KP – Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah, perajin alat pemanggang sudah jauh-jauh hari melakukan produksi. Dibuat dari bahan drum bekas, pembuatan alat pemanggang ini ditekuni oleh Mariana, bersama sang suami.
Warga Jalan Kuin Selatan, Gang Karya, Kecamatan Banjarmasin Barat ini mengaku sudah puluhan tahun menekuni usaha tersebut.
“Memang usaha ini turun temurun dari orangtua kami, dan sudah puluhan tahun kami geluti,” ujarnya, kemarin.
Hanya saja, tutur Mariana, penjualan alat pemanggang yang diproduksinya masih sepi hingga saat ini, meski pun Hari Raya Iduladha semakin dekat.
Bahkan sebelumnya, kata dia, usaha pembuatan panggangan tersebut sempat terhenti sementara waktu lantaran tak ada pesanan yang masuk atau pembeli yang datang.
“Biasanya pada saat mau lebaran Iduladha ataupun Idulfitri orang yang datang untuk membeli cukup banyak. Bahkan pernah terjual ribuan panggangan. Tapi, selama tahun 2023 ini masih sepi sampai sekarang,” ucapnya.
Mariana juga menjelaskan, dari bahan satu buah drum bisa membuat sebanyak sepuluh alat pemanggang berukuran kecil. Sementara kalau dibuat ukuran besar, hanya bisa dapat dua panggangan saja.
“Panggangan ini dijual berbagai ukuran. Harganya tergantung kecil dan besarnya. Untuk yang ukuran kecil dijual seharga Rp 35 ribu, ukuran sedang Rp 50 ribu, hingga yang berukuran lebih besar kita jual Rp 125 ribuan,” rincinya.
Dalam proses pengerjaannya, Mariana bilang, untuk membuat satu alat pemanggang bisa menghabiskan waktu sekitar 1 jam.
“Mulai dari pengukiran pola dan pemotongan drum. Lalu dibersihkan dengan serbuk kayu, hingga dibuat jadi alat panggang,” terangnya.
Ia juga berharap, usaha ini tetap bertahan dan terus berproduksi hingga masa-masa mendatang demi keberlangsungan ekonomi keluarganya.
“Iya, semoga terus berjalan usaha kami. Dan mudah-mudahan banyak laku terjual mendekati Iduladha ini. (Opq/K-1)