JAKARTA, kalimantanpost.com – Sempat tampil kurang maksimal di set pertama, petenis nomor satu Indonesia asal Banjarmasin, Muhammad Rifqi Fitriadi akhirnya melaju ke semifinal tunggal putra seri kedua Harum Energy Mens World Tennis Tour 2023
Bertanding di lapangan tenis The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, tunggal terbaik Merah Putih itu menggugurkan unggulan keempat asal Jepang Shuichi Sekiguchi rubber set 0-6, 6-4, 7-6(5), Jumat (23/6/2023)
Pada babak empat besar, hari ini, Sabtu (24/6), Rifqi kembali meladeni wakil Negeri Matahari Terbit, Sora Fukuda. Peraih emas PON Papua 2021 itu mengatakan akan tampil maksimal di pertemuan pertama, Sabtu.
“Saya lihat sekilas dia kidal. Mungkin, itu jadi sedikit PR. Nanti malam, saya akan lihat video pemain bertangan kanan lawan pemain bertangan kiri. Mungkin, akan coba cara dan strateginya,” ujar petenis kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 23 Januari 1999 ini.
Melawan unggulan keempat asal Jepang Shuichi Sekiguchi, Rifqi sempat kesulitan meladeni lawan di set pertama.
Peringkat tunggal ke-685 dunia itu kehilangan tiga servisnya. Dari enam percobaan break lawan, ia hanya menyelamatkan separuhnya. Sementara itu, lawannya tidak mencatatkan double faults.
“Tidak bisa dipungkiri lagi, lawan memang bermain bagus. Dia melakukan no mistake dari gim satu ke gim keenam. Dari situ, kita enggak bisa menembus pertahanan dia,” ujar Rifqi, peraih emas tunggal SEA Games 2023, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Namun, Rifqi berhasil bangkit pada set kedua. Ia mencuri satu servis lawan saat membukukan tiga kemenangan beruntun pada pertengahan set, tanpa melakukan sekalipun double faults hingga mampu memaksakan berlangsungnya set pamungkas.
“Setelah set satu selesai, saya ke toilet. Cari cara supaya bisa mengubah permainan. Akhirnya, saya ubah polanya. Dari adu pukulan, yang kenceng-kencengan, bolanya sedikit kita lambatin. Lawan beberapa kali melakukan unforced error. Itu membuat mentalnya sedikit kurang confidence,” kata petenis yang sekarang membela Jawa Timur ini.
Pada set penentuan, Rifqi nyaris mengulang kesalahan. Unggulan ketujuh ini tertinggal tiga poin usai kehilangan servis pertama. Nasib baik, ia mampu menghentikan momentum lawan dengan menjaga servis keduanya. Ia pun balas mengambil servis lawan untuk poin ketiganya, sehingga menempel ketat poin, 3-4.
Namun, Rifqi masih belum mampu menyamakan kedudukan. Ia lagi-lagi kehilangan bolanya. Tidak berlarut dalam keterpurukan, ia langsung membayar lunas kesalahannya. Dua poin sekaligus ia bungkus, skor jadi seri, 5-5.
Putra bungsu pasangan Muhammad Rizani pensiunan PNS Pemprov Kalsel dan ibunya, Nor Asiah merupakan karyawan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Banjarmasin ini, sekali lagi berada di ujung tanduk pada kedudukan 6-5. Ia hampir kehilangan servis serta laga ini. Sebiji lagi poin bagi lawan, petenis yang menjalani tiga belas turnamen ITF pada tahun ini itu bisa menyelamatkan diri.
Dropshot-nya meruntuhkan match point lawan. Rifqi kembali melakoni tie break seperti laga di babak 16 besar turnamen.
“Di tie break, kami sama-sama bermain konsisten. Tadi kita hitung, kami sama-sama dua kali unforced error. Sisanya kita bisa ambil winner. Setelah bisa ambil inisiatif menyerang lebih dulu, kita pun menang,” kata Rifqi.
Pada semifinal lainnya, petenis Australia Omar Jasika yang menempati posisi unggulan pertama sekaligus juara seri pertama bakal meladeni petenis yang lolos dari babak kualifikasi petenis Ukraina Yurii Dzhavakian. (Ant/KPO-3)