BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) benar-benar transparan dan tidak ada yang namanya titipan atau KKN.
Ini dibuktikan anak Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bahri bernama Vivianda Pranti Rahmat tidak lulus dalam seleksi mandiri Fakultas Kedokteran ULM.
Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bahri yang ditemui di Aula Rektorat ULM mengatakan hal ini untuk menunjukkan proses seleksi mahasiswa baru di ULM dilakukan secara transparan dan profesional.
“Anak saya sendiri gagal lolos ke Fakultas Kedokteran ULM melalui jalur mandiri, karena nilainya tidak cukup,” tutur Rektor kepada wartawan kalimantanpost.com, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya, saat penilaian akhir melalui tim dari pusat, dirinya bersama Wakil Rektor 1 memiliki kesempatan untuk merubah penilaian serta menyatakan anaknya sendiri lulus seleksi.
Namun, dirinya memilih untuk tidak meluluskan anaknya sendiri agar tidak merugikan orang lain. Ini untuk menunjukkan proses seleksi mahasiswa baru di ULM dilakukan secara transparan dan profesional
“Kita pun harus punya standar yang jelas. Siapa pun termasuk, anak saya sendiri kalau tidak memenuhi ketentuan penilaian tetap tidak saya luluskan, karena merugikan orang lain terutama mereka yang sudah memenuhi angka batas kelulusan. Ini sesuai dengan ketentuan dan bersikap profesional,” tutur Rektor ULM.
Ahmad yang telah mengajar di ULM sejak tahun 1995 ini mengatakan, itu sebuah bentuk proses pendidikan agar bekerja keras meraih cita-cita dan selalu berusaha meraih yang di inginkan atas jerih payah sendiri tanpa pertolongan orang lain.
“Anak saya sempat menangis sedih, pastilah kecewa, karena sebagai orang tua tidak meluluskan permintaan anak. Namun, setelah diberikan pengertian anaknya dapat mengerti,” ucapnya.
“Saya memberikan pengertian untuk menerima ketentuan dari Allah karena tidak ada ketentuan dari Allah kepada hambanya yang tidak ada yang tidak baik,” tambah Ahmad .
Untuk selanjutnya, anaknya pun memilih kuliah di tempat lain.
Sebelumnya, cerita orang tua yang tidak menggunakan jalur kekuasaan demi kelulusan anak di alami Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Dalam akun instagram miliknya yang diposting tanggak 17 Juli, Kang Emil begitu panggilannya menuliskan caption, saat saya Walikota, alm Eril dan Zara tidak bisa masuk SMP Negeri karena kalah kuota PPDB.
“Kami tidak memaksakan, walau patah hati melihat anak menangis. Saya dan ibu Atalia pun memutuskan untuk menyekolahkan keduanya di SMP Swasta, walau godaan menggunakan kekuasaan saat pastilah ada,” ungkapnya di kutif dari Tribunnews com.
Ujung-ujungnya, keduanya akhirnya bisa juga masuk ITB, satu dengan saringan ujian, satu dengan jalur prestasi akademik tutup caption ini sambil menampilkan potongan berita. (Mar/KPO-3)