Generasi muda sekarang pun punya kekuatan the power media sosial yang kelebihan lain kaum milienal ini tidak percaya berita hoaks dan
kritis
BANJARMASIN, KP – Ciri khas demokrasi itu adalah bebas mengeluarkan pendapat, kesamaan di depan umum, tidak tumpul ke atas dan tak
tajam ke bawah.
Menurut Prof Dr Ani Cahyadi Guru Besar UIN Antasari Banjarmasin dalam Ngobrol Santai (Ngobras) dengan tema Festival Demokrasi yang
dilaksanakan Banjarmasin Post bekerja sama dengan Bawaslu Kalsel, Selasa (8/8/2023), dalam demokrasi tiga harus dilaksanakan bersama-
sama, harus berpikir demokrasi, menghargai pendapat orang, kesetaraan, tidak memaksakan kehendak dan menempuh jalan kebenaran
“Kedua tentang skill dan ketiga dengan praktek dalam berdemokrasi,” papar sebagai nara sumber dalam Diskusi “Pemilih Pemula Cerdas
Memilih Informasi Pemilu”.
Namun, lanjut Ani, kecenderungan dalam demokrasi sekarang ini hanya praktek saja tapi meniadakan skill dan pikiran.
“Yang penting menang bagaimana caranya tidak masalah. Kedepannya generasi perlu ketiga dalam mencapai kekuasaan,” tegasnya.
Dikesempatan itu, Ani juga mengatakan generasi muda sekarang punya kekuatan the power media sosial. Kelebihan lain kaum milienal ini
tidak percaya berita hoaks dan kritis.
“Contohnya bila melihat foto cantik, pasti mereka tak percaya itu berita editan. Begitu juga dengan pemberitaan seputar pemilu,
generasi muda pasti tidak mau menerima mentah-mentah dan kritis membacanya,” tegasnya.
Ditambahkan Ani, mengingat generasi muda familiar dengan Sosmed, cara efektif menyampaikan tentang seputar pemilu lewat game
online.”Sambil games online mereka diajal berdiskusi, pasti itu lebih efektif,” ucapnya.
Dia menambahkan, generasi muda punya medsos tidak hanya satu, tapi lebih seperti twitter, facebook, instagram dan lain-lain.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono mengatakan pihaknya sangat senang banyak pihak turut serta mengedukasi masyarakat
pemilih pemula.”Pemilih pemula itu perlu banyak asupan informasi yang benar tentang pemilu.
Apa itu pemilu, apa yang dipilih, bagaimana cara memilih, siapa yang dipilih dan lain-lain,” tandas mantan wartawan salah satu media di
Kalsel ini.
Ditambahkan Aries, pengawas pemilu itu mendorong partisipasi masyarakat dalam turut mengawasi pemilu sehingga pemilu berjalan taat
aturan azas umum beba dan rahasia
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Banjarmasin Muhammad Royan Naimi mengatakan kecenderungan anak muda sangat familiar dengan medsos.
“Media sosial sangat menarik selain informasi juga sebagai hiburan..Namun, bila tidak bisa mencermati, sering terselip berita-berita
hoax. Bila kita tidak jeli, bakalan terpengaruh dengan berita hoax,” ujar Royan.
Disini, lanjut dia, generasi muda perlu akses media mainstrem untuk memberikan informasi yang benar dan terverifikasi.
“Biasanya media mainstrem bila ada berita salah akan dikoreksi, beda dengan berita hoax tidak ada sama sekali,” tandasnya. (Mau/K-3)