BATOLA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kabupaten Batola mendapatkan bantuan sebesar Rp 3,8 miliar dari Kemenpan dan bantuan Rp 2 miliar lebih dari Gubernur Kalsel untuk pengembangan sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri syukuran panen raya padi pada acara Gerakan nasional antisipasi El Nino di desa Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh, Jumat (11/8/2023).
Kedatangan Menteri Pertanian RI disambut Pj Bupati Barito Kuala Mujiyat, SSn, MPd bersama Forkopimda Bumi Ije Jela.
Dikesempatan itu, Mentan Yasin Limpo mempratekkan pembuatan biosoka yang diikuti Pj Bupati, Anggota DPD RI, Penyuluh pertanian, Kapolres, Dandim, Kejari dan Forkopimda lainnya.
Panen dan tanam padi yang berlangsung di Rantau Badauh, menurut Mujiyat sebenarnya sejak covid-19, Barito Kuala khususnya di wilayah Mandastana, Sungai Gampa dan Jejangkit.
Selain Covid, banjir melanda tiga daerah tersebut, sehingga tidak bisa panen, padahal padi sedang baik dan mulai menguning.
“Di wilayah Mandastana dari Rai 3 sampai Rai 6 belum dapat panen, karena airnya tidak dapat dibuang. Kita telah berkompromi membahas tentang anggaran dan bagaimana petani dapat panen di wilayah itu, “ujar Mujiyat.
Namun, kata dia, di Mandastana pada bulan Mei telah panen beras unggul yang masa panennya hanya tiga sampai empat bulan saja.
“Masa panen seterusnya, saya sangat berharap petani mampu menanam padi dan bertani dengan semakin baik dan unggul,” pintanya.
Pj. Bupati, Anggota DPD RI, Danrem, TNI-Polri diajak Yasin Limpo untuk bahu membahu membangun komitmen.
“Besok itu di Kabupaten Barito Kuala pertaniannya harus semakin bagus. Negara kita cukup bagus airnya walau sekarang ada El Nino dan climate change. Saya lihat Sungai Barito dan Martapura airnya masih banyak. Tuhan memberikan rahmat dan rezeki pada kita, saya kira pertanian adalah sesuatu yang menjanjikan, kalau mau perbaiki desa perbaikilah pertaniannya,” pesan Menpan.
Yasin Limpo berharap El nino terberat yang menimpa Indonesia dan Barito Kuala dapat berkontribus. Sebab, di Batola dan umumnya di Kalsel masih lebih banyak tanah dan airnya.
Menpan RI mengatakan, pemerintah masih butuh 500.000 hektare tambahan untuk mencapai 1,2 juta ton beras yang harus diapai dalam 100 hari.
“Saya datang ke Kalsel, gubernur setuju 100 hektare kita booster perbaiki. Perbaiki cara tanam dan penggilingan diperbaiki,“ ujarnya.(Agung/KPO-3)