Kunjungan ini adalah bentuk perhatian dan simpati yang tulus dari Pemerintah Kalteng agar masyarakat Kalteng merasa terlindungi dan mendapat keadilan.
PALANGKA RAYA, KP – Konflik Bangkal yang terjadi Sabtu (6/10) lalu yang berujung hilangnya satu nyawa dan dua lainnya dirawat di rumah sakit mendapat perhatian Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng.
Gubernur Sugianto Sabran didampingi Ketua TP PKK Kalteng Ivo Sugianto Sabran serta Ketua Umum DAD Kalteng Agustiar Sabran mengunjungi korban luka tembak yang tengah dirawat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Minggu (8/10/2023).
Konflik yang terjadi antara masyarakat dengan aparat keamanan di areal PT Hamparan Sawit Bangun Persada (PT HSBP), dipicu tuntutan plasma 20 persen sejak tahun 2013 yang tak
kunjung direalisasikan pemegang izin usaha perkebunan sawit itu.
Gubernur Kalteng menjelaskan kunjungan yang dilakukan kepada korban konflik tersebut merupakan bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang hadir untuk memberikan perlindungan dan keadilan kepada masyarakat yang tengah tertimpa musibah seperti saat ini.
“Kunjungan ini adalah bentuk perhatian dan simpati yang tulus dari Pemerintah Kalteng agar masyarakat Kalteng merasa terlindungi dan mendapat keadilan,” ujarnya.
Ditegaskan, terkait dengan konflik yang terjadi antara masyarakat dan PT HSBP di Desa Bangkal tersebut sebenarnya adalah kewenangan Kabupaten, namun Pemerintah Kalteng selalu akan hadir untuk memberikan perlindungan, keamanan dan keadilan kepada masyarakat.
Gubernur mengharapkan permasalahan yang terjadi antara masyarakat dengan PT HSBP di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan ini dapat segera diselesaikan, sehingga di kemudian hari hal seperti ini tidak terulang lagi.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sugianto Sabran juga memberikan tali asih secara pribadi kepada keluarga korban.
Setelah kunjungan tersebut, Gubernur Sugianto Sabran beserta anggota Forkopimda dan Ketua Umum DAD Kalteng, bertolak ke Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur untuk bertemu dengan para pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Seruyan, dan melakukan pertemuan tertutup dengan berbagai pihak terkait setempat.(drt/K-10)