Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Puncak Kemarau di Kalteng Diprediksi September-Oktober

×

Puncak Kemarau di Kalteng Diprediksi September-Oktober

Sebarkan artikel ini
IMG 20240829 WA0003 1 e1724902296890
Suasana rapat zoom meeting. (Kalimantanpost.com/Reprohumaspemprovkalteng)

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Menghadapi puncak kekeringan pada bulan September dan Oktober 2024 di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi setempat menggelar Rapat Kesiapsiagaan, Rabu (28/8/2024).

Rapat itu melalui zoom, diikuti oleh BPBD Kabupaten/Kota se-Kalteng, BMKG Kalteng, Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Wilayah Kalimantan, Balai KSDA Kalimantan Tengah, Balai Taman Nasional Sabangau dan Balai Taman Nasional Tanjung Puting, dari ruang kerja masing-masing peserta rapat.

Baca Koran

Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Ahmad Toyib mengemukakan, mengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi puncak kemarau tahun ini, Satgas Karhutla Kabupaten/Kota perlu terus meningkatkan kesiapsiagaan pada daerah yang masih mengalami kekeringan dari ancaman karhutla.

“Pada sebagian daerah di Kalteng ada yang memasuki musim hujan dan ada juga wilayah yang masih belum hujan. Hujan yang terjadi masih belum secara merata, dan belum basah secara optimal, hal ini berpotensi karhutla masih tinggi,” jelasnya.

Toyib juga menuturkan, berdasarkan pantauan dari BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, curah hujan pada bulan September 2024 secara umum diprediksi berada pada kategori menengah namun ada sebagian kategori rendah.

Curah hujan pada bulan Oktober 2024 secara umum diprediksi berada pada kategori menengah dan ada sebagian kategori tinggi, curah hujan pada bulan November 2024 secara umum diprediksi berada pada kategori menengah dan ada sebagian kategori tinggi.

“Durasi musim kemarau diprediksi paling lama sembilan Dasarian (diprediksi sampai dengan Dasarian I Oktober 2024), yaitu pada Zona Kalteng 11 dan Kalteng 12 (Bartim, Barsel, Kapuas bagian selatan, Pulpis bagian selatan, dan Katingan bagian selatan.

Khusus untuk Zona Kalteng 12, merupakan zona paling awal memasuki musim kemarau. Kemudian berdasarkan pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMA) pada tanggal 27 Agustus 2024 dari 13 alat pemantauan, 10 diantaranya masih berwarna merah, meskipun terjadi hujan dalam beberapa hari terakhir,” bebernya.

Baca Juga :  Usai Dilantik, Gubernur Kalsel H. Muhidin Komitmen Pembangunan di Banua Lebih Baik

Menurutnya, jika memperhatikan prediksi curah hujan pada bulan September dan Oktober 2024 masih kategori menengah, maka potensi kerawanan pada lahan-lahan gambut masih tetap harus diwaspadai karena masih berpotensi kering, belum kembali normal pada TMA yang dikategorikan tidak rawan, terutama pada zona Kalteng 12.

Ditambahkan, lama waktu penugasan Pos Lapangan yaitu 90 hari kalender, terhitung mulai 11 Juli sampai dengan 8 Oktober 2024, sehingga perlu ada penambahan waktu penugasan pada Poslap yang berada pada Zona Kalteng 12.

Zona itu berada di Kapuas empat Poslap, Pulpis tujuh Poslap, dan Katingan dua Poslap. Selain itu, dapat juga dilakukan penambahan Poslap pada lokasi prioritas pada Zona Kalteng 12 ini,” tandasnya.(drt/KPO-3)

Iklan
Iklan