JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pleno Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI) yang digelar di DPP Partai Golkar di Slipi Jakarta, berakhir ricuh setelah agenda pleno untuk meminta klarifikasi serius terhadap pelanggaran amoral dan tata kelola organisasi yang dilakukan oleh sekjen Ahmad Andi Bahri dan Ketua Organisasi berakhir dengan deadlock.
“Sidang pleno yang digelar dari siang tersebut dari awal sudah berjalan dengan alot dimana Sekjen dan Ketua Organisasi memaksakan pasukan keamanan tidak dikenal sebagai pengurus untuk melakukan intimidasi terhadap peserta.” Ucap Wakil Ketua Umum AMPI, Omar Syarif, Minggu (15/9/2024).
Sidang ini digelar berdasarkan gencarnya isu perbuatan amoral dan kesalahan fatal di tata kelola organisasi yang selama ini dilakukan oleh Sekjen Andi Bahri.
“Alotnya sidang pleno ini karena keberpihakan Ketua Umum, Jerry Sambuaga kepada Sekjen Andi Bahri dibanding kepada korban dari kader AMPI, terutama kader perempuan,” tandas Omar.
Sidang pleno sendiri akhirnya berakhir ricuh setelah sampai malam, Jerry Sambuaga tetap bertahan untuk tidak memecat Sekjen. “Saya kecewa sekali tidak adanya keberpihakan Ketua Umum kepada kader perempuan,” ujar Azura, Ketua DPP AMPI.
Setelah deadlock akhirnya Pleno memutuskan mengajukan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum dan memecat Ahmad Andi Bahri sebagai Sekjen. “Hasil sidang ini akan kami ajukan laporan kepada dewan Pembina DPP AMPI yaitu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia,” ujarnya. (jkt)