WARGA dari Kelurahan Basirih ditambah dari Teluk Tiram dan Telawang Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin, melangsungkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada 26 rabiul-awal tahun 1446 hijriah atau Minggu (20/9).
Tampak suka cita dihadiri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin bersama Ketua TP PKK Kalsel Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah.
Turut hadir, Lurah Basirih Fadli Aulia, anggota DPRD Kalsel H. Ahmad Maulana, tokoh agama, dan para sesepuh warga, serta para ketua RT/RW Basirih dan sekitarnya.
Prosesi peringatan diawali lantunan syair maulid oleh Grup Maulid Al-Firdaus dari Banjar Indah Permai Banjarmasin dan pengajian ayat suci Alquran oleh Qari Rizki.
Ketua RT setempat, Aidil Fitri selaku tuan rumah, mengatakan apa yang dihajatkan warga setempat untuk bertemu langsung dengan Paman Birin dan Acil Odah pada kesempatan ini terkabulkan.
Dia bersama warga berharap, kegiatan seperti ini bisa berlanjut pada kesempatan lain.
“Alhamdulilah. Terimakasih Bapak Gubernur Paman Birin dan Acil Odah atas kehadiran ditengah-tengah warga,” kata Aidil Fitri.
Sementara itu, saat menyampaikan sambutannya, Paman Birin juga memanggil tujuh anak-anak dan meminta salah satunya menyebutkan lafaz Iqamah atau qamat yaitu bacaan yang biasa diserukan sebelum shalat berjamaah.
Antusias anak-anak pun terlihat saat menjawab seraya melafaz Iqamah atau qamat.
Tausiyah seputar kelahiran Nabi Muhammad SAW di lapangan Kantor Basirih Jalan Intan Sari RT 18 Kecamatan Banjarmasin Barat ini disampaikan Guru Ahmad Supian Al-Banjari.
Dikisahkan bagaimana proses kelahiran Nabi Muhammad SAW yang memiliki keistimewaan yang luar biasa dibanding manusia lainnya.
Keistimewaan dimaksud antara lain, lahir tanpa menyebabkan rasa sakit ibunya yang melahirkan, tidak ada darah yang keluar, kondisi sudah disunat atau berkhitan, dan kejadian aneh lainnya di tempat lain.
Selain memiliki sifat mulia dan bijak sehingga disenangi orang lain, secara fisik, Nabi Muhammad SAW memiliki keindahan yang sukar diungkapkan dengan kata-kata.
Sifat mulia nabi itulah ujar Guru Supian, seperti pemurah, selalu sangka baik, kasih sayang kepada manusia bahkan hewan, sepatutnya jadi teladan bagi umat muslim.
Terakhir disampaikan tentang penyakit batin yang dibenci Allah SWT seperti kikir, namun bisa diobati dengan sering membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW diakhiri dengan pembacaan tahlil dan doa. (adv/K-2)