KOREA, Kalimantanpost.com – Penantian panjang Putri Kusuma Wardani akhirnya berakhir usai tampil sebagai juara di Korea Master 2024. Unggulan kedua ini dalam pertandingan yang berlangsung di Iksan City, Korea Selatan, Minggu (10/11/ 2024) berhasil menumbangkan tunggal putri China, Han Qian Xi dua set langsung, 21-14, 21-14.
Putri KW pun mengucap rasa syukur dan sangat senang bisa kembali ke podium tertinggi di Korea Masters ini.
“Dari setelah memastikan diri masuk final kemarin, saya tidak terlalu banyak berpikir untuk laga hari ini, inginnya main lepas saja. Di dua final sebelumnya, saya sebenarnya sudah melakukan itu tapi masih ada rasa tegang dan lain-lainnya, hari ini semua berjalan sesuai yang saya inginkan,” ujar Putri KW dikutif dari laman resmi PBSI, Minggu (10/11).
Menurut pemain nomor dua tunggal putri Indonesia, dirinya sudah pernah bertemu dengan Han Qian Xi. Lawannya ini memang tipe pemain yang cukup kuat dan tidak mudah menyerah. Tapi tadi dirinya sudah baca kebiasaan dan kelebihannya, jadi bisa lebih menahan lawan.
“Tadi setelah game, saya memang cukup emosional. Bangga dengan diri sendiri karena sampai detik ini masih bisa bertahan, masih kuat, selebihnya saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Banyak yang harus dilewati sejauh ini dan saya bisa bangkit,” tandasnya.
Ditambahkan Putri KW, gelarnya ini untuk keluarga yang selalu mendukung, orang-orang terdekat yang tidak pernah lelah kasih support, buat pelatih dan sektor tunggal putri. Tidak lupa terima kasih juga untuk PBSI.
Namun, keberhasilan Putri KW tidak diikuti ganda campuran Indonesia,
Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah atas Guo Xin Wa/Chen Fang Hui dari China, 10-21, 12-21.
“Kami terlalu terburu-buru, saat tertekan kami sudah mencoba berbagai cara tetapi kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini yang membuat kami tidak bisa berkembang. Akhirnya game plan-nya tidak sesuai yang kami harapkan,” kata Dejan Ferdinansyah.
Rekannya, Gloria Emanuelle Widjaja menambahkan
secara persiapan semua berjalan baik-baik saja, sama seperti kemarin. Hanya di lapangan eksekusinya kurang baik.
Menurut Gloria, di final ini memang tempo permainan lawan berbeda dengan di babak pertama. Sebenarnya ini yang kami perlukan, sayang hari ini tidak menemukan ritmenya.
“Kami juga harus menguatkan pola no lob kami,” pungkasnya. (ful/KPO-3)
