Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalteng

Yuas Elko Ikuti Rakor Inflasi Nasional

×

Yuas Elko Ikuti Rakor Inflasi Nasional

Sebarkan artikel ini
IMG 20250325 WA0091
RAKOR INFLASI - Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi 2025 secara virtual. (Kalimantanpost.com/repro humas Kalteng).

PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko hadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara virtual dari Palangka Raya, yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Senin (24/3/2025).

Dalam arahannya Tito mengatakan, perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada Triwulan IV tahun 2024 mengalami peningkatan yang pesat.

Baca Koran

“Kita berada di peringkat 41 dari 188 negara dengan nilai pertumbuhan ekonomi (y-o-y) 5,02 persen. Sedangkan di negara G20, kita berada di peringkat 3 dari 24 negara, dan peringkat 5 dari 11 negara ASEAN,” ujarnya.

Sementara itu, sambungnya, tingkat inflasi per Februari 2025, Indonesia berada di peringkat 13 dari 186 negara, dengan nilai inflasi -0,09 persen (y-o-y). “Di negara G20, kita berada di peringkat 2 dari 24 negara, dan peringkat 3 dari 11 negara ASEAN,” imbuhnya.

Ia menyebut, kondisi deflasi saat ini bukan karena inflasinya yang berkurang, tetapi daya beli masyarakat yang masih tinggi dan supply yang cukup.

“Itu yang menyebabkan terjadinya penurunan inflasi, ditambah lagi adanya subsidi Pemerintah pada sektor listrik,” tukasnya.

Selanjutnya, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, perkembangan harga cabai rawit pada minggu ketiga Maret 2025 terjadi kenaikan di 228 kabupaten/kota dan penurunan di 63 Kabupaten/Kota.

“Kenaikan harga cabai rawit disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dan hama patek di beberapa daerah,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, pada minggu ketiga Maret 2025, terdapat 30 provinsi yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) dibandingkan bulan sebelumnya.

“Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH tersebut adalah cabai rawit dan bawang merah,” tuturnya.

Ia menyebut, hingga minggu ketiga Maret 2025, hampir semua komoditas pangan mengalami kenaikan harga dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Juga :  Menhut Tinjau Pulau Salat Habitat Orangutan

Dikatakan, harga bawang merah naik 13,93 persen dan terjadi di 72,50 persen wilayah Indonesia; Harga cabai rawit naik 20,32 persen dan terjadi di 63,33 persen wilayah Indonesia; Harga daging ayam ras naik 0,98 persen dan terjadi di 49,44 persen wilayah Indonesia.

Untuk harga minyak goreng naik 0,02 persen dan terjadi di 41,94 persen wilayah Indonesia, harga cabai merah naik 0,14 persen dan terjadi di 39,44 persen wilayah Indonesia, dan harga gula pasir naik 0,87 persen dan terjadi di 36,39 persen wilayah Indonesia.

Rapat juga dihadiri urut hadiri kepala instansi vertikal dan kepala perangkat daerah Kalteng. (drt/KPO-4).

Iklan
Iklan